Wabup Tanjabtim Minta Agar Dana Desa Perlu Intervensi Stunting

Wakil Bupati Tanjabtim, Robby Nahliyansyah ketika menyerahkan makanan bergizi kepada ibu hamil pada kegiatan Konvergensi Stunting Lintas Sektoral di Desa Mencolok, Kecamatan Mendahara Ulu, Selasa (16/7) kemarin--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan semua pihak terkait, termasuk masyarakat.

Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Robby Nahliyansyah, menekankan hal ini kepada OPD terkait, Camat, dan Kepala Desa untuk bekerja keras dalam menurunkan angka stunting.

Pernyataan tersebut disampaikan Robby saat menghadiri Konvergensi Stunting Lintas Sektor di Desa Mencolok, Kecamatan Mendahara Ulu, pada Selasa (16/7) kemarin.

BACA JUGA:Wabup Tanjabtim Konvergensi Stunting Lintas Sektoral ke Nipah Panjang

BACA JUGA:Operasi Patuh Siginjai Berlangsung Selama 14 Hari di Tanjabtim

Dia menegaskan pentingnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) memberikan arahan dan bimbingan kepada Kepala Desa dalam menggunakan Dana Desa untuk intervensi stunting yang lebih tepat sasaran dan efisien.

"Saat ini, kita sudah memiliki peralatan Antropometri yang memadai di seluruh Posyandu dan juga telah tersedia USG di setiap Puskesmas," katanya.

Robby juga menginginkan pendekatan pembinaan yang tidak bersifat seremonial.

Dia meminta OPD untuk menyajikan data dan fakta mengenai intervensi yang telah dilakukan, termasuk bukti terkait waktu dan tempat sesuai dengan pelaksanaan anggaran kegiatan yang telah direncanakan.

BACA JUGA:Makanan Sumbun dan Buah Nipah Jadi Bintang di Pameran Tanjabtim

BACA JUGA:Tragis, Nelayan Asal Nipah Panjang Hilang saat Melaut di Ambang Luar Perairan Tanjabtim

"Pada kesempatan ini, saya ingin menegaskan pentingnya kesadaran dan kepedulian kita semua dalam pencegahan stunting demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang lebih baik," ujarnya.

Prevalensi stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2021 mencapai 25,6 persen, turun menjadi 22,5 persen pada tahun 2022 (turun 3,1 persen), dan naik sedikit menjadi 23,7 persen pada tahun 2023 (naik 1,2 persen).

Hal ini menunjukkan perlunya kerja keras dari semua pihak serta keterlibatan dan dukungan penuh dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting.

Tag
Share