PBNU Rencanakan Bentuk Pansus untuk Kembalikan PKB ke NU

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan pembentukan panitia khusus (pansus) yang akan dikenal sebagai Tim Lima. 

Tim ini bertujuan untuk mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke pangkuan NU.

Gus Ipul menjelaskan bahwa Tim Lima akan berfungsi untuk meluruskan sejarah PKB dan mengembalikannya ke akar organisasional NU. 

"Tim Lima ini akan dibentuk untuk meluruskan sejarah PKB. PBNU sedang berdiskusi mengenai hal ini dan jika diperlukan, pembentukan Tim Lima akan segera dilakukan," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

BACA JUGA:Diminta Siapkan Data Hasil Pengawasan Coklit

BACA JUGA:Tersangka Pembunuh Driver Maxim Belum Dilimpahkan

Ia berpendapat bahwa PKB, yang dipimpin oleh Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar, adalah milik sah NU. Gus Ipul menilai bahwa pernyataan-pernyataan elite PKB yang belakangan ini dianggap menyimpang dari tujuan awal pendirian PKB dan mencurigakan, mengindikasikan adanya upaya sistematis untuk menjauhkan PKB dari NU.

"PKB didirikan oleh struktur PBNU dari tingkat pusat hingga cabang dan ranting pengurus NU. Tanpa dukungan struktural NU, PKB tidak akan terbentuk," tegasnya. 

Gus Ipul juga mengkritik sejumlah pernyataan elite PKB yang menganggap PBNU tidak penting, padahal ketidakpedulian terhadap PBNU diyakini berkontribusi pada kegagalan PKB dalam pemilihan presiden baru-baru ini.

Tim Lima yang akan dibentuk mirip dengan Tim Lima yang sebelumnya didirikan PBNU pada awal reformasi ketika PKB pertama kali dibentuk. 

Gus Ipul menyatakan bahwa pembentukan tim ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Rais Aam K.H. Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf. 

"Kami akan mengundang seluruh tokoh dan aktivis NU untuk memberikan pendapat terkait hal ini," tambahnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan