Infeksi Saluran Kemih Tak Teratasi Dapat Picu Penyakit Ginjal Kronis, Ini Kata Dokter

Ilustrasi (Pixabay) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Dokter spesialis anak konsultan nefrologi dari Universitas Indonesia, dr. Ina Zarlina Sp.A(K), memperingatkan bahwa infeksi saluran kemih (ISK) yang disebabkan oleh kelainan anatomi bawaan pada bayi bisa mengarah pada penyakit ginjal kronis jika tidak ditangani dengan benar.
Dalam diskusi daring pada Selasa, dr. Ina menjelaskan bahwa infeksi saluran kemih yang kompleks akibat kelainan bawaan adalah salah satu penyebab utama terjadinya Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis stadium akhir.

BACA JUGA:Rasa Takut dan Malu Menjadi Penghalang bagi Perempuan untuk Pemeriksaan Kanker Serviks

BACA JUGA:Kemenkes Akan Panggil RSCM untuk Bahas Peningkatan Kasus Gagal Ginjal Anak

Jika tidak diobati dengan tepat, kondisi ini dapat memaksa anak untuk menjalani dialisis atau cuci darah.
“Infeksi saluran kemih yang tidak diatasi dengan baik, terutama jika disebabkan oleh kelainan anatomi, dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan berpotensi berkembang menjadi penyakit ginjal kronis,” kata dr. Ina sebagaiaman dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Ginjal berperan dalam menyaring racun dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Jika fungsi ini terganggu oleh infeksi, efeknya bisa sangat berbahaya.

Kelainan anatomi bawaan pada bayi, baik yang disebabkan oleh infeksi selama kehamilan atau faktor genetik, dapat menyebabkan hidronefrosis—penyempitan saluran urin ke kandung kemih yang mengakibatkan pembengkakan ginjal dan meningkatkan risiko infeksi.

BACA JUGA:Akibat Konsumsi Berlebihan Ciki dan Mi Instan Berlebihan, Balita Divonis Gagal Ginjal

BACA JUGA:Banyak Produk Pangan Ilegal dari China Beredar, YLKI Minta BPOM Bertindak
Dr. Ina juga menjelaskan mengenai Vesicoureteral reflux, sebuah kondisi di mana urin kembali mengalir ke ginjal karena adanya kelainan atau penyempitan dari ureter ke kandung kemih.

“Vesicoureteral reflux adalah kondisi di mana urin mengalir kembali ke ginjal, yang harus dihindari untuk mencegah kerusakan ginjal,” tambahnya.
Infeksi saluran kemih yang menyerang saluran kemih atas dapat meninggalkan jaringan parut pada ginjal, yang pada masa dewasa, khususnya pada perempuan, bisa berkontribusi pada preeklampsia selama kehamilan dan meningkatkan risiko gagal ginjal stadium akhir di kemudian hari.
Untuk mendeteksi infeksi saluran kemih akibat kelainan bawaan, dr. Ina merekomendasikan pemeriksaan kultur urin atau kateterisasi untuk menentukan jumlah kuman yang ada dalam urin.

BACA JUGA:Trauma Anak Akibat Kekerasan, Ini yang Perlu Diketahui dan Dilakukan Orang Tua

BACA JUGA:Proses Menyusui Tidak Lancar Karena Minim Persiapan dari Ibu

Kesalahan dalam pengambilan sampel dapat mengakibatkan kesalahan diagnosis infeksi saluran kemih. (*)

Tag
Share