Ketika SAH Bicara Lumbung Pangan Desa Bagi Ketahanan Indonesia

KUNJUNGAN : Ketua HKTI Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM berkunjung ke salah satu pasar tradisional di Kota Jambi untuk memantau harga sembako beberapa waktu lalu.--

JAMBI- Jumlah Desa di Provinsi Jambi 1399 Desa yang tersebar di 11 Kabupaten Kota merupakan potensi bagi pengembangan lumbung pangan regional maupun nasional. Pernyataan ini disampaikan Ketua HKTI Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM ketika menanggapi Konsep Food Security yang menjadi Prioritas Presiden terpilih H. Prabowo Subianto.

Menurut SAH konsep Food Security perlu dicermati, karena Cadangan Pangan dan lumbung pangan merupakan program nyata untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh dan kuat, terutama di perdesaan.

"Dalam tataran potensi pengembangan pangan di pedesaan, PP Nomor 8 Tahun 2016 mengartikan Dana Desa sebagai dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Ini potensi yang didukung regulasi, " ungkapnya di Jakarta, Kamis (29/8) kemarin.

"Dengan kekayaan sumber daya pertanian yang dimiliki, mestinya Indonesia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan lumbung pangan, berdaulat secara pangan, " jelasnya.

Sebagai catatan, lumbung pangan merupakan lembaga cadangan pangan di daerah perdesaan, berperan dalam mengatasi kerawanan pangan masyarakat. Dan sejatinya lumbung pangan telah ada sejalan dengan budaya padi dan menjadi bagian dari sistem cadangan pangan masyarakat.

Pembangunan lumbung pangan masyarakat merupakan amanah dalam UU 18/2012 tentang Pangan. Pada pasal 33 ayat (1) Masyarakat mempunyai hak dan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan cadangan pangan masyarakat dan ayat (2) Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat sesuai dengan kearifan lokal.

Sebagaimana diketahui bersama, telah dimulai pada pertengahan 2020 lalu, proyek lumbung pangan nasional digadang-gadang sebagai solusi mengatasi ancaman krisis pangan masa depan.

"Bangsa kita yang sebagian besar warganya menggantungkan diri terhadap bahan pangan beras, diimbau agar serius dan jangan pernah merasa ragu dalam meningkatkan ketersediaan pangan guna memantapkan ketahanan pangan yang semakin berkualitas," ungkap SAH. 

Kesadaran ini menurut SAH sangat penting untuk dicermati dengan seksama. Semua ingin bangsa ini selamat dari bencana, sekiranya krisis pangan global betul-betul menyergap bangsa-bangsa di dunia.

"Dengan kekayaan sumber daya pertanian yang dimiliki, mestinya Indonesia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan lumbung pangan, berdaulat secara pangan, " pungkasnya. (aiz)

Tag
Share