Dari Memimpin Oposisi di Parlemen Hingga Jadi Ketua MPR

KETUA MPR: Ketua MPR terpilih periode 2024--2029 Ahmad Muzani --

Cerita Ahmad Muzani, Ketua MPR Periode 2024-2029

Pada suatu hari di tahun 2017, seorang pimpinan fraksi partai politik di DPR RI maju seorang diri ke hadapan meja pimpinan Rapat Paripurna DPR RI untuk melakukan interupsi menolak hak angket KPK. Dia adalah Akhmad Muzani.

 

DIA seorang diri mengangkat tangan kanannya untuk memprotes hak angket tersebut yang dinilai akan melemahkan KPK. Dan tak lama setelahnya, dia pun memimpin fraksi partai politiknya untuk melakukan walk out sebagai tanda tidak setuju atas upaya tersebut.

Politikus tersebut adalah Ahmad Muzani, elite Partai Gerindra yang sudah malang melintang di panggung wakil rakyat sejak tahun 2009.

Gerindra pun merupakan partai yang sejak berdirinya pada tahun 2008, berada di luar pemerintahan hingga tahun 2019. Maka tak heran pada tahun-tahun sebelum 2019, Gerindra di DPR RI kerap menyampaikan masukan dan kritikan terhadap beragam hal.

Muzani pada tahun 2016 sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, sempat menyatakan bahwa partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu pun berperan sebagai oposisi.

Namun bagaikan peribahasa pucuk dicinta ulam pun tiba, Muzani kini menempati kursi tertinggi di lembaga parlemen dengan menjadi Ketua MPR RI Periode 2024--2029, menggantikan Bambang Soesatyo dari periode sebelumnya.

Pada awal pidatonya sebagai Ketua MPR, Muzani mengajak para wakil rakyat untuk menjalani gaya hidup sederhana. Dia pun mengingatkan bahwa tugas yang dihadapi oleh wakil rakyat di masa depan bukan tugas yang mudah.

Profil Ahmad Muzani

Politikus Partai Gerindra itu lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 15 Juli 1968. Sejak belia, Muzani pun aktif berorganisasi hingga tercatat pernah memimpin organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).

Dia kemudian mengenyam pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Dengan keahlian di bidang komunikasi, Muzani pun sempat menjadi wartawan majalah dan penyiar radio.

Lewat pengalamannya dari dunia media yang bersinggungan dengan banyak orang, dia pun kemudian mulai terjun ke dunia politik. Salah satunya, ia sempat bergabung ke Partai Bintang Reformasi yang dibentuk dai sejuta umat K.H.  Zainuddin MZ.

Di sisi lain, dia pun sempat terjun di dunia usaha dan pernah bekerja menjadi manajer perkebunan kelapa sawit milik Prabowo Subianto. Dari koneksinya dengan Prabowo itu, dia lantas menempuh karier politiknya dengan masuk ke partai berlambang kepala garuda itu menjelang Pemilu 2009.

Tag
Share