PPATK Endus Transaksi Mencurigakan Berkaitan Pemilu 2024, Nilainya Fantastis

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana (kanan)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Pusat Pelapolan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengakui transaksi mencurigakan jelang Pemilu 2024 mengalami peningkatan yang signifikan.

PPATK mencatat, pihaknya menerima kenaikan laporan transaksi keuangan mencurigakan yang berkaitan dengan proses Pemilu.

"Kita dapati transakai terkait pemilu ini masif sekali laporannya ke PPATK. Kenaikannya lebih dari 100 persen, baik di transaksi keuangan tunai, transaksi mencurigakan, dan segala macam," kata Ketua PPATK Ivan Yustiavandana di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (14/12).

Ivan menjelaskan, rekening khusus dana kampanye (RKDK) yang sudah disiapkan justru tidak mengalami peningkatan.

Padahal, RKDK itu seharusnya menjadi tempat penampungan dana kampanye.

BACA JUGA:Bawaslu Berharap Tak Ada Pelanggaran Pidana Pemilu

BACA JUGA:Pastikan Pemilu Tanpa Gangguan, Bawaslu Kawal Pendistribusian Logistik Pemilu

"Kita kan beberapa kali sampaikan sepanjang pengalaman kita, RKDK rekening khusus dana kampanue itu kan harusnya untuk membiayai kegiatan kampanye politik, ya itu cenderung plat kan, cenderung tidak bergerak transaksinya yang bergerak ini justru di pihak-pihak lainnya," ungkap Ivan.

Ivan menduga, ada ketidaksesuaian perolehan maupun penggunaan dana kampanye.

Karena itu, ia mempertanyakan RKDK itu cenderung tak bergerak transaksinya, khawatir ada sumber yang salah dari pembiayaan kampanye.

BACA JUGA:Ajak Perempuan Awasi Pemilu 2024

 "Nah ini kan artinya ada ketidaksesuaian bahwa pembiayaan kita kan bertanya pembiayaan kampanye dan segala macam itu biayanya dari mana, kalau RKDK-nya tidak bergerak kan. Nah itu kita melihat ada potensi misalnya orang apa mendapatkan sumber dari hasil ilegal, dipakai untuk membantu," ujar Ivan.

Lebih jauh, Ivan memastikan pihaknya telah menyerahkan analisis transaksi dana kampanye itu ke KPU dan Bawaslu.

Ia tak memungkiri, jumlah dugaan transaksi mencurigakan itu nilainya fantastis.

Tag
Share