Waduh! KPU dan Bawaslu Dalami Dugaan Transaksi Mencurigakan

PEMILU : Komisioner KPU dan anggota Bawaslu RI usai menggelar pertemuan persiapan menghadapi Pemilu 2024 beberapa waktu lalu.--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO- Anggota KPU August Mellaz memastikan, pihaknya segera mengecek surat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal dugaan transaksi mencurigakan yang mencapai triliunan rupiah selama masa kampanye Pemilu 2024.

KPU akan mendalami dugaan transaksi mencurigakan tersebut.

"Surat akan kami cek. Nanti akan didalami dan setelahnya kami akan memberikan respons menyeluruh," kata August kepada wartawan, Jumat (15/12).

Senada juga disampaikan, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenti soal dugaan transaksi mencurigakan selama masa kampanye Pemilu 2024.

Bawaslu akan mendalami temuan PPATK tersebut.

"Betul, Ketua sudah menginformasikan hal termaksud, masih kami dalami," ucap Lolly.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana sebelumnya mengakui, transaksi mencurigakan jelang Pemilu 2024 mengalami peningkatan yang signifikan.

PPATK mencatat, pihaknya menerima kenaikan laporan transaksi keuangan mencurigakan yang berkaitan dengan proses Pemilu.

"Kita dapati transakai terkait pemilu ini masif sekali laporannya ke PPATK. Kenaikannya lebih dari 100 persen, baik di transaksi keuangan tunai, transaksi mencurigakan, dan segala macam," ungkap Ivan di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (14/12).

BACA JUGA:PPATK Endus Transaksi Mencurigakan Berkaitan Pemilu 2024, Nilainya Fantastis

BACA JUGA:Al Haris Pilih Bergerak Diluar Struktur TKD, Menangkan Prabowo Gibran di Jambi

Ivan menjelaskan, rekening khusus dana kampanye (RKDK) yang sudah disiapkan justru tidak mengalami peningkatan.

Padahal, RKDK itu seharusnya menjadi tempat penampungan dana kampanye.

"Kita kan beberapa kali sampaikan sepanjang pengalaman kita, RKDK rekening khusus dana kampanue itu kan harusnya untuk membiayai kegiatan kampanye politik, ya itu cenderung plat kan, cenderung tidak bergerak transaksinya yang bergerak ini justru di pihak-pihak lainnya," ucap Ivan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan