Perlunya Penerapan Norma Agama Pada Generasi Z

Noni Rahmawati, S.Kom, M.S.I--

Oleh : Noni Rahmawati, S.Kom, M.S.I

GENERASI Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1995-2010. Generasi ini memiliki emosi yang labil, kurang menghargai proses, instan, mudah terbawah arus dan individualisme. Adapun kelebihan dari generasi ini yaitu memiliki intelektual yang baik, banyak melakukan kegiatan dalam satu waktu dan paham teknologi. 

Setelah melakukan pengamatan dari berbagai sumber baik dari berita, artikel dan kehidupan sebagai dosen, saya mengambil kesimpulan bahwa anak generasi Z lebih labil dalam menjalani hidup, ingin dimengerti dan cepat terpengaruh dengan lingkungan luar, sehingga jika tidak di bimbing dengan norma agama maka akan banyak generasi yang gagal dalam memahami dan menjalani hidup di dunia ini. Kenapa bisa begitu?

1. Kurangnya komunikasi dan bimbingan orang tua dalam memberikan pemahaman tentang agama sejak dini (mengaji, sholat dan memberikan penjelasan tentang dampak negatif dari hal-hal yang salah), sehingga banyak terjadi bunuh diri yang di ambil sebagai jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya, seolah-olah masalah yang mereka hadapi sangat besar, padahal apabila orang tua sering berkomunikasi dengan anak, dalam segala hal (agama, lingkungan dan lain-lain) maka anak akan merasa ada tempat untuk berkomunikasi sehingga mereka tidak merasa di abaikan dan ada tempat untuk bertukar fikiran. 

2. Orang tua selalu memaksakan keinginannya melalui anak tanpa tau perasaan anak, sebagai contoh : anak – anak banyak melakukan kegiatan di luar kemampuannya di paksa harus les ini itu, kegiatan ini itu dimana anak tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri, sehingga anak menjadi jenuh dan berfikir kalau hidup hanya digunakan untuk mencapai keinginan orang tuanya. 

3. Anak diberikan kebebasan tanpa ada kontrol dari orang tua yang berdampak jelek pada hidupnya, contoh: anak di berikan kebebasan dalam bertemen dengan lingkungan luar yang dapat berpengaruh buruk pada hidupnya. 

Peran orang tua dan agama sangat besar dalam membentuk kepribadian anak-anak untuk menghindari segalah yang dapat merusak hidup mereka, sebagai orang tua lakukan pendekatan kepada anak sejak masih kecil dalam berkomunikasi tentang agama,dampak negative dan dampak positif tentang suatu hal sehingga si anak akan dapat mengetahuin apabila mereka melakukan kesalahan maka dampaknya seperti ini. 

Apabila anak di berikan pemahaman tetang agama sejak dini mereka bisa membentengi dirinya sendiri sehingga mereka tidak akan terpengaruh dengan lingkungan jelek walaupun mereka berada di tengah-tengan orang yang bersifat jelek maupun lingkungan jelek. 

Generasi Z memiliki pola pikir bahwa mereka adalah mahluk yang paling menderita, paling tersakiti dan paling tidak bahagia di jaman yang serba teknologi ini. Sebagai contoh si A memiliki masalah yang menurut pandangan orang tua itu tidak patal, tapi menurut generasi Z itu sangat memalukan bahkan menghancurkan hidup nya, seperti mereka tidak memiliki baju, Handphone yang mewah, bagi mereka itu merupakan kehancuran dalam hidupnya karna tidak bisa mengkuti perkembangan mode, sehingga mereka mengakhirii hidupnya dengan jalan pintas(bunuh diri maupun terlilit pinjol). 

Sebagai seorang generasi Z tumbuhkan sikap rasa bersyukur dengan apa yang kalian miliki karna di luar sana banyak orang lain ingin berada di posisi kalian, setiap manusia memilik persoalan hidup yang berbeda-beda namun solusinya hanya 1 yaitu banyaklah memilik rasa syukur atas pemberian ALLAH SWT kepada mu untuk mengurangi rasa kurang dengan apa yang telah engkau miliki saat ini. 

Tingakatkan Ibadah (sholat, mengaji dan berfikir positif) sehingga tumbuh rasa syukur yang dalam pada diri sendiri. Sebagai orang tua, dosen maupun guru luangkan waktu si sela-sela kesibukan, mengajar untuk memberikan nasehat, motivasi dan pemahaman agama kepada anak, pelajar dan mahasiwa/i, agar mereka bisa berfikir jernih tentang kehidupan dan jangan menyudutkan mereka seolah-olah kita merasa bener, berikan contoh kalau akibat dari perbuatan A dapat merugikan dirinya sendiri, dan berikan solusi ketika mereka bertanya tentang hal-hal yang mereka anggap itu sulit. Untuk generasi Z sendiri juga harus mau memikirkan nasehat dari orang tua, guru dan dosen nya sebelum mengambil keputusan dan mengambil kesimulan kalau pendapat kalian yang paling benar.  (Ketua Jurusan Program Studi  Sistem Informasi ITS NU Jambi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan