Tekan Inflasi Harga Beras, Pemkab Sarolangun Dorong Produksi Padi Sawah

Pj Bupati Sarolangun, saat melakukan tanam padi beberapa waktu lalu di Kecamatan Pelawan. --

SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO– Untuk meningkatkan produksi padi sawah di Kabupaten Sarolangun. Pemkab Sarolangun memberikan dorongan dan bantuan kepada kelompok tani untuk penanaman padi sawah berupa bibit unggul jenis Inpari 32 di areal persawahan. Salah satunya, yakni kelompok tani Karya Bhakti di Desa Pasar Pelawan, Kecamatan Pelawan.

Selain memberikan bantuan berupa bibit unggul kepada petani, Pemkab Sarolangun melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Sarolangun, juga melakukan pemberian bantuan kepada kelompok tani berupa pupuk, terpal, dan alsintan power tresher atau mesin perontok padi.

Penjabat Bupati Sarolangun, Bachril Bakri mengatakan, bahwa di lokasi persawahan yang berada di kelompok tani Karya Bhakti di Desa Pasar Pelawan tersebut, ada sebanyak 42 hektar lahan padi sawah yang akan ditanami bibit unggul jenis Inpari 32 dan bibit unggul dan tim Institut pertanian Bogor (IPB).

BACA JUGA:Petani di Sarolangun Didorong Gunakan AUTP

BACA JUGA:Perindah Kota, Sarolangun Bangun Lampu Jalan 500 Meter

”Kami bersama Forkopincam, di kecamatan pelawan, sudah melakukan penanaman kembali padi sawah seluas 42 hektar dengan jenis padi Inpari 32 dan juga pernah melakukan penanaman tahun lalu hasilnya lumayan bagus,” katanya.

Dikatakannya, jika berjalan dengan baik dengan penanaman padi ini hingga panen nanti akan mampu memproduksi gabah kering padi sebanyak 5-6 ton perhektar dengan total bisa mencapai 252 ton.

”Ini salah satu upaya kita penanganan inflasi, khususnya beras dan mudah-mudahan saat lebaran nanti bisa produksi Ini akan menjadi salah satu lokasi ketahanan pangan di Sarolangun, dari 42 hektar perkiraan panen 5-6 ton perhektar, dengan 252 ton,” terangnya.

BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok, Pj Bupati Sarolangun Sidak Pasar

BACA JUGA:BKPSDM Sarolangun Usulkan CPNS dan PPPK 2024

”Tiga bulan nanti setelah tanam akan panen, ini adalah upaya kita mengendalikan inflasi khususnya harga beras. Mengendalikan harga beras dengan produksi padi. Kita utamakan khususnya di Sarolangun kalau selama ini masih banyak beras kita diimport,” pungkasnya. (*)

Tag
Share