Wamenag RI Puji Moderasi Beragama di Jambi
Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI H. Saiful Rahmat Dasuki --
Saat Kunker di Kelenteng Hok Kheng Tong
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI H. Saiful Rahmat Dasuki melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Provinsi Jambi, pada Jumat (8/3/2024).
Wamenag membuka kegiatan Orientasi Pelopor Moderasi Beragama pada Penyuluh dengan tema menebar kebajikan bagi sesama. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelenteng Hok Kheng Tong, di Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Wamenag memuji moderasi beragama di Jambi.
"Kerukunan antar umat beragama di Jambi, saat ini sudah cukup baik, bahkan sudah berada di atas rata-rata nilai nasional," terang pria yang sering disapa ji Iful ini.
“Ini membanggakan kita semua. Jambi sangat kondusif mengenai kerukunan antar umat beragamanya,” katanya.
BACA JUGA:Buat Alat Cap Batik Dengan Memanfaatkan Bungkus Rokok
BACA JUGA:Kwarda Jambi Gelar Focuss Group Discussion (FGD) Pembahasan 7 Panduan/Regulasi Lokal
Saiful menambahkan, toleransi dan kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan sebagai usaha untuk keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebenarnya ini sudah dipraktekkan sejak lama, saat ini kita ingin menguatkan semangat toleransi dan kerukungan antara umat beragama. Ini sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan NKRI, karena bangsa kita terdiri dari beragam latar belakang yang berbeda. Ini bagian dari ikhtiar kita,” katanya.
Peserta kegiatan penyuluhan moderasi ini sendiri diikuti 300 peserta. Yakni berasal dari berbagai kalangan, seperti Penyuluh Lintas Agama Provinsi Jambi, FKUB Provinsi Jambi, PUSBIMDIK Khonghucu, PW GP Ansor, guru lintas agama Provinsi dan sejumlah kalangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga ditanyakan mengenai kemungkinan terjadinya perbedaan 1 Ramadan tahun ini. Saiful mengatakan, perbedaan tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Di Indonesia sendiri, sudah sering terjadi perbedaan jatuhnya 1 Ramadan.
“Ini kita anggap sebagai rahmat, kita sikapi dengan saling menghargai dan menerima,” katanya.
Perbedaan ini menurutnya menjadi bagian untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan.