Beri Ruang Prabowo-Gibran untuk Persiapan Kabinet
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta masyarakat memberikan ruang kepada presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk menyusun susunan kabinet pemerintahan mendatang dengan baik sebelum pelantikan pada 20 Oktober.
"Mari berikan ruang kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Pak Prabowo dan Mas Gibran agar bisa menyusun kabinet dengan baik sehingga dapat fokus menjalankan program kerja yang telah direncanakan untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, lebih sejahtera, adil dan makmur, sesuai dengan amanat pembukaan konstitusi UUD NRI Tahun 1945," kata Bamsoet, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Hal itu disampaikannya usai melantik empat anggota pengganti antar-waktu (PAW) MPR RI sisa masa jabatan 2019-2024 dalam upacara pengucapan sumpah atau janji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dia mengingatkan bahwa diperlukan kejelasan sikap dan soliditas bangsa, karena di sisa masa jabatan pemerintahan saat ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA:Romi Garap Dukungan NasDem & PPP, Utus Tim Ambil Formulir Penjaringan
BACA JUGA:Maulana Mengaku Dilahirkan Gerindra, Berharap Kembali Diusung di Pilwako Jambi 2024
Mulai dari konflik Rusia-Ukraina yang belum usai, krisis kemanusiaan di Palestina, hingga konflik Israel-Iran yang berdampak pada eskalasi ketegangan geopolitik global.
"Menyikapi kondisi ini, kita harus menjunjung tinggi amanat konstitusi untuk menentang setiap aksi kekerasan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban. Sikap tegas dan komitmen kita dalam mendukung perdamaian dunia serta menjunjung tinggi kemanusiaan, harus senantiasa kita perjuangkan melalui jalur diplomatik pada berbagai forum internasional," tuturnya.
Untuk itu, katanya, bangsa Indonesia harus waspada terhadap dampak gejolak geopolitik global terhadap kondisi perekonomian domestik.
Di antaranya, penguatan dolar AS terhadap rupiah yang menurunkan cadangan devisa, disrupsi rantai pasok global yang berpotensi meningkatkan harga komoditas, hingga pergerakan harga minyak yang akan mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan perekonomian nasional.
"Meskipun demikian, kita masih bersyukur bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2024 tetap tumbuh positif pada kisaran 5,17 persen. Ini menunjukkan kondisi perekonomian domestik kita masih cukup kuat di tengah tekanan global. Tren positif ekonomi dalam negeri ini harus terus kita pertahankan, bahkan kita tingkatkan dari waktu ke waktu," tutur Bamsoet. (ant)