80 Hektare Semaian Padi di Batanghari Rusak Akibat Banjir
Satu dinatara dari lahan sawah di Kerinci yang terendam banjir.--
BATANGHARI, JAMBIEKSPRES.CO-Dampak dari banjir yang melanda tujuh Kecamatan di Kabupaten Batanghari cukup merugikan.
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Batangharti mencatat bahwa minimal 80 hektare semaian padi sawah petani mengalami kerusakan, mengakibatkan gagal tanam bagi para petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Batanghari, Roma Uliana, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari petugas terkait rusaknya semaian padi sawah petani di tiga Kecamatan terdampak banjir.
BACA JUGA:Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Batanghari Masih Jauh dari Target
BACA JUGA:Belasan Mantan JAS, JAD dan Napiter di Batanghari Lepas Baiat Untuk Ikrar Setia NKRI
“Luas semaian padi yang rusak tersebut terdapat di Kecamatan Maro Sebo Ulu, termasuk Desa Tebing Tinggi dengan luas 12 hektar, Desa Padang Kelapo 15 hektar, dan Desa Olak Kemang 38 hektar.
Di Kecamatan Muara Tembesi, terdapat di Desa Tanjung Marwo dan Pematang V Suku masing-masing lima hektar, serta di Kecamatan Pemayung, Desa Senaning dengan luas lima hektar,” ujarnya.
BACA JUGA:Daftar di Penjaringan PAN Batanghari, Hafiz Jadi Rival Seimbang Fadhil Arief
BACA JUGA:Lepas dari Rangkulan, Bocah 5 Tahun Tenggelam di Sungai Batanghari
Sementara itu, usia semaian padi yang rusak umumnya berumur sekitar satu bulan.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa wilayah persemaian yang rusak tersebut merupakan lokasi strategis untuk menerapkan penanaman IP 200.
BACA JUGA:2.000 Rumah Kembali Terdampak Banjir, Debit Sungai Batanghari Naik Lagi
BACA JUGA:Angkutan Batubara Jalur Darat Sarolangun-Batanghari Tetap Distop, Ini Alasannya
“Kami telah melaporkan kerusakan ini kepada Pemerintah Pusat untuk mendapatkan bantuan. Saat ini, proses tersebut telah masuk dalam persiapan kontrak di pusat,” tutupnya. (*)