Masuk Tentatif List Unesco Proses KCBN Muaro Jambi Diakui Sebagai Warisan Dunia

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Proses Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi diakui sebagai warisan dunia masih berproses. Terakhir sudah masuk dalam tentatif list (daftar sementara).

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid menyebut berkas usulan atau dossier KCBN Muara Jambi untuk menuju warisan dunia dari UNESCO sedang disiapkan.

Hilmar mengakui bahwa KCBN Muara Jambi sejauh ini telah terdaftar sebagai tentatif list.

“Kita berpikir karena ini lagi berlangsung dan kita juga masih melakukan penggalian sehingga dossier itu akan bertambah juga informasinya,” katanya.

BACA JUGA:Pemkab Bungo Raih Terbaik Kedua dalam Penanganan Stunting

BACA JUGA:Leo/Daniel Terhenti di Babak 16 Besar

Dimaksud daftar sementara ini, kata Hilmar, dari berbagai situs yang akan ditetapkan sebagai warisan dunia. Nanti prosedurnya menunggu giliran pembahasan. Kapan dilakukan tergantung dari pekerjaan kawasan Candi. 

"Kalau sudah selesai direvitalisasi, kita sudah berani memastikan tahap satu katakan final, kita berani daftar karena KCBN Muara Jambi dengan luas 4.000 hektare, tapi ada bagian utara itu belum disentuh," ucapnya.

“Tapi dugaan kita dari temuan awal yang terlihat banyak sekali temuan-temuan di sana, kita lagi lihat secara strategis kapan tepatnya itu nanti dari segi waktu untuk masuk pembahasan di UNESCO,” jelasnya.

Ditambahkan Hilmar, KCBN Muara Jambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha, tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual. "Berada di tengah keheningan dan keagungan situs ini, pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban," ucapnya.

KCBN Muara Jambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern. KCBN Muara Jambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup 8 desa.

Sebagai langkah awal dari proyek ini, pada akhir April lalu telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik pembangunan museum oleh Kepala PPK Pembangunan Museum M. Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head of Building Operation Division PT PP (Persero) Andek Prabowo. Selain itu, juga telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya oleh PPK Penataan Lingkungan Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto. (*)

Tag
Share