Hj. Nurul Huda, Penyuluh Agama Islam Jambi Selatan Berikan Terapi Qurani untuk Penyandang Disabilitas Mental
Penyuluh KUA Jambi Selatan Hj. Nurul Huda saat melakukan terapi Alqur'an--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Sejak 2019, Hj. Nurul Huda, seorang Penyuluh Agama Islam Fungsional di KUA Jambi Selatan, berinisiatif membantu penyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Anak, Wanita, dan Eks Psikotik Harapan Mulya di Kelurahan Talang Bakung, Jambi, melalui Terapi Qurani.
Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri di masyarakat.
Penyakit jiwa atau psikosis merupakan kelainan kepribadian yang ditandai oleh gangguan mental dan emosional.
Penyakit ini dapat mengubah individu normal menjadi tidak mampu menyesuaikan diri di masyarakat, yang seringkali terlihat dari perilaku tidak wajar dan abnormal.
Inilah yang dialami oleh para penghuni panti tersebut.
Melihat kondisi ini, Hj. Nurul Huda terpanggil untuk memberikan pembinaan spiritual dan moral melalui Terapi Qurani.
Setiap Jumat pagi sejak Februari 2019, ia membimbing para penghuni panti untuk membaca Surat Yasin, bershalawat, dan belajar membaca Alquran.
“Terapinya butuh waktu jangka panjang, bahkan tahunan.Awalnya sangat sulit karena mereka semua adalah penyandang disabilitas mental,” ungkap Hj. Nurul Huda.
Selain aktif di KUA, Hj. Nurul Huda juga terlibat dalam berbagai organisasi keagamaan, kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan, yang semakin memperkuat perannya dalam melakukan penyuluhan di komunitas ini.
Upaya Hj. Nurul Huda menunjukkan dedikasi dan kesabaran yang tinggi dalam membantu para penyandang disabilitas mental untuk mendapatkan pembinaan spiritual dan moral yang mereka butuhkan.
Terapi Qurani ini diharapkan dapat membantu mereka menyesuaikan diri dengan lebih baik di tengah masyarakat.
Menghadapi Banyak Tantangan
Hj. Nurul Huda, yang lahir pada Januari 1982, tidak menyerah meski menghadapi banyak kendala. Dengan penuh semangat, ia terus mendampingi komunitas disabilitas mental tersebut dalam proses penyembuhan mereka.
“Tidak banyak orang yang sanggup melayani di panti ini karena risiko dan tantangan luar biasa menghadapi kondisi mental yang tidak baik, sehingga terkadang mereka berperilaku di luar perkiraan dan kendali. Kondisi tersebut sempat membuat saya takut pada awalnya, apalagi sempat mengalami kejadian kurang menyenangkan akibat kondisi mental mereka. Namun, lama kelamaan sudah terbiasa. Kebahagiaan tersendiri adalah menyaksikan mereka bisa mengaji, salat, dan hafal salawat. Inilah yang menjadi penyemangat untuk terus bertahan,” tutur Hj. Nurul Huda.
### Hasil yang Memuaskan
Upaya Hj. Nurul Huda menunjukkan hasil yang signifikan. Banyak penghuni panti mengalami kemajuan dalam kondisi kesehatan mental mereka. “Dari tidak bisa diajak komunikasi dua arah, sekarang alhamdulillah sudah bisa mengaji, salat, doa, tahlil, bahkan ada yang sudah hafal Surat Yasin dan mampu bersalawat. Semoga kondisi mereka terus membaik,” ujarnya.
Supik, salah seorang penghuni panti yang sudah tiga tahun berada di sana, merasa bersyukur dan berterima kasih atas bimbingan Hj. Nurul Huda yang telah membantunya mampu mengaji dan membaca Alquran. Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Nora, penghuni panti lainnya, yang berharap bisa sembuh dan kembali seperti sedia kala.
Gubernur Jambi, H. Al Haris, turut mengapresiasi dan berterima kasih kepada Hj. Nurul Huda atas bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang telah diberikan kepada masyarakat Jambi, khususnya bagi penyandang disabilitas mental. (*)