JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bersama TNI-Polri serta unsur terkait menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aula Korem 042/Gapu, Kamis (1/8/2024). Rapat ini melibatkan ratusan perusahaan yang beroperasi di Jambi.
Danrem 042/Gapu, Brigjen TNI Rachmad, menyatakan bahwa rakor ini merupakan tindak lanjut dari apel gelar yang dipimpin Gubernur Jambi pada 22 Juli lalu.
“Hari ini, kita melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, tindak lanjut dari apa yang sudah kita lakukan pada saat apel gelar,” ujar Rachmad.
BACA JUGA:Pantau Titik Api Karhutla Menggunakan Helikopter
BACA JUGA:Jambi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Berlaku Sejak 19 Juli Hingga 31 Oktober
Rachmad menekankan pentingnya kontribusi perusahaan dalam penanganan karhutla.
"Tujuan kita adalah menyamakan visi dan misi, karena pelaksanaan tugas rekan-rekan dari stakeholder itu termasuk di dalamnya. Semua pihak punya tanggung jawab bersama untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Ia juga menekankan dampak buruk karhutla, seperti penutupan sekolah dan gangguan aktivitas masyarakat.
“Jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga sekolah tutup. Dengan berkumpulnya kita hari ini, arahan dari Kapolda dan Sekda diharapkan dapat mendorong semua pihak bekerja sama agar karhutla di Provinsi Jambi bisa ditekan,” jelasnya.
Hingga saat ini, sebanyak 52 titik api telah ditangani oleh tim di lapangan, dengan 668 personel dikerahkan ke 62 lokasi titik api.
BACA JUGA:Sehari Tiga Titik Api Karhutla Terdeteksi di Kabupaten Muaro Jambi, BPB Diminta Bergerak Cepat
BACA JUGA:Karhutla Terdeteksi di Tebo Luasnya Mencapai 3 Hektare
"Setiap ada hotspot, kita sudah mengirim personel untuk pemadaman sebelum kebakaran meluas. Hari ini, kita sudah mengarahkan personel ke 62 titik, dan jumlah personel mungkin akan bertambah," ungkap Rachmad.
Dalam rakor ini, 227 perusahaan diundang, namun hanya 75% yang hadir.
Sejak Januari hingga Juli 2024, luas hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Jambi mencapai 162,91 hektare, terdiri dari 66,91 hektare lahan mineral dan 96 hektare lahan gambut.
Untuk menanggulangi karhutla, Satgas Karhutla Provinsi Jambi telah mengusulkan 6 unit helikopter bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang terdiri dari 4 unit helikopter water bombing dan 2 unit helikopter patroli.
Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono, menyebut karhutla sebagai ancaman nyata dan menegaskan bahwa penegakan hukum telah dilakukan.
BACA JUGA:Siaga Karhutla 2024, Tanjabtim Bersiap Hadapi Musim Kemarau
BACA JUGA:Dandim 0420/Sarko Ingatkan Akan Bahaya Karhutla
“Sosialisasi sudah cukup dilakukan, dan penegakan hukum juga sudah berjalan. Kami dari Polda Jambi sudah mengamankan 4 orang pelaku. Kami tegakkan hukum agar karhutla tidak terjadi,” tegas Rusdi.
Rusdi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pandang bulu dalam penegakan hukum terhadap pelaku karhutla, baik individu, kelompok, maupun perusahaan.
"Kami tidak tebang pilih. Tidak ada rem bagi pelaku karhutla. Saya pastikan semua pelaku akan dibawa ke pengadilan," tutupnya. (*)