JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Kepolisian Jakarta Pusat berencana memanggil penyelenggara dan manajemen hotel terkait kontes kecantikan transgender yang diadakan di salah satu hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkapkan, "Kami akan memanggil penanggung jawab acara, pihak hotel, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk klarifikasi lebih lanjut," ujar Ade Ary sebagai dikutip jambiekspres.co dari Anatara.
BACA JUGA:Viral Video Kontes Kecantikan Diduga Melibatkan Peserta Transgender, Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:VIRAL! Pria Ini Mengaku Sudah Menikah 87 Kali dan Ingin Nikah Hingga 100 Kali
Ade Ary menambahkan bahwa jadwal pemanggilan belum ditentukan, namun proses ini bertujuan untuk meneliti apakah acara tersebut berlangsung tanpa izin.
Ade Ary menjelaskan bahwa kontes tersebut tidak memiliki izin resmi.
"Kami akan menyelidiki lebih dalam karena kegiatan ini dilaksanakan tanpa pemberitahuan kepada pihak berwenang, termasuk Polsek Sawah Besar, Polres, dan Polda Metro Jaya," ujarnya.
BACA JUGA:Viral di Media Sosial: Warga Jual Masjid di Makassar Seharga Rp 2,5 Miliar
BACA JUGA:VIRAL! Situs UNDIP Diserang Hacker, Muncul Jurusan Ternak Lele dan Pijat
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa penyelenggaraan kontes kecantikan transgender di hotel tersebut melanggar ketentuan karena tidak memiliki izin.
"Acara ini tidak memiliki izin apapun dari pihak berwenang," kata Susatyo dalam keterangannya pada Selasa (7/8).
Kepolisian, bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, akan melakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut terkait kegiatan ini.
"Kami akan bekerjasama dengan Satpol PP untuk memeriksa dan menyelidiki situasi di lapangan," tambah Susatyo.
BACA JUGA:Karyawan Counter HP Jadi Tersangka, Kasus Ilegal Akses Video Mesum 'Enak Yank' yang Viral
BACA JUGA:Pasca Viral Video 'Enak Yank' Gegerkan Jambi, Polda Jambi Menerima Dua Laporan Resmi
Kontes kecantikan transgender yang diselenggarakan di kawasan Sawah Besar sempat viral di media sosial, memicu perhatian publik dan meningkatkan urgensi penyelidikan oleh pihak kepolisian. (*)