"Untuk Tanjabtim ada pasangan Dillah-Muslimin Tanja. Rekomendasinya juga sudah kita terbitkan," sebutnya.
Disamping 6 daerah ini, 2 daerah masih berupa surat tugas yakni Merangin dan Tanjabbar. Sebab ada dua kader yang berpotensi dan peluang untuk memenangkan Pilkada.
"Di Merangin itu ada pak Zaidan sekretaris DPD dan pak Abdul Khafid, beliau adalah Ketua DPD PDIP Merangin. Kalau di Tanjabbar itu ada ibu Cici dan Ustad Amin," katanya.
Edi menjelaskan, bahwa rekomendasi untuk dua daerah ini akan segera dikeluarkan. Meski terdapat dua kader, tapi partai punya pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan.
“Nanti kita akan umumkan siapa yang diusung. Tentu keputusan ini adalah yang terbaik,” sebutnya.
Bagaimana dengan daerah lainnya? Edi yang juga adalah Ketua DPRD Provinsi Jambi ini menjelaskan bahwa daerah yang terisisa ini adalah Kabupaten Bungo, Muaro Jambi dan Batanghari.
Ketiga daerah ini masih dalam kajian untuk melihat peluang kader agar bisa tetap didorong maju.
"Nanti daerah lain akan menyusul, dalam waktu dekat semua sudah rampung. Tiga daerah ini juga bagaimana kita akan mendorong kader internal," katanya.
Peluang paling terbuka adalah di Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan basis PDIP. Buktinya pada Pemilu 2024 kemarin, PDIP memiliki suara signifikan baik itu untuk Pemilu Provinsi maupun DPR RI.
“Muaro Jambi itukan ada Yuli, Hermanto dan Sawaluddin. Mereka adalah kader terbaik kita,” jelasnya.
Lalu seperti apa di Batanghari berpotensi kotak kosong? Edi menyebutkan mengatakan bahwa sebaiknya agar tidak ada pertarungan menghadapi kotak kosong. "Kalau bisa tidak kotak kosong. Biar Demokrasi tetap berjalan," kata.
Di Batanghari ini, kata Edi, PDIP hanya memiliki 4 kursi. Jumlah ini tidak cukup untuk mengusung satu pasangan calon. "Masalahnya kita tidak punya cukup kursi. Makanya ini akan kita lihat dulu, peluangnya seperti apa," sebutnya.
Terkait dukungan Pilgub Jambi, Edi menjelaskan masih dalam proses. Sejauh ini belum ada dukungan untuk Provinsi yang dikeluarkan selain di Sumatera Utara untuk Edy Rahmayadi.
“Masih dalam proses. Karena dukungan untuk Provinsi ini belum ada satupun yang keluar kecuali Sumatera utara,” pungkasnya. (*)