JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Pada webinar yang diadakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, dr. Sri Dhuny Atas Asri, spesialis paru dan anggota FISR MARS, menguraikan berbagai pendekatan dalam pengelolaan kanker paru untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dari tahap awal hingga akhir perawatan.
Dr. Dhuny menjelaskan bahwa strategi pengelolaan kanker paru dapat melibatkan beberapa modalitas utama, tergantung pada stadium dan jenis kanker.
BACA JUGA:Gejala Kanker Paru yang Harus Diwaspadai dan Pentingnya Deteksi Dini
BACA JUGA:UI dan University of Otago Kembangkan Penelitian Infeksi Kanker
“Pendekatan pengobatan kanker paru meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan imunoterapi. Masing-masing memiliki indikasi khusus berdasarkan kondisi dan penyebaran kanker,” ungkap dr. Dhuny sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Pembedahan merupakan pilihan utama untuk kanker paru pada stadium awal hingga stadium 3. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat tumor bersama dengan jaringan sehat di sekelilingnya, yang mungkin melibatkan pengangkatan sebagian lobus paru atau seluruh paru jika tumor telah menyebar.
“Pembedahan bisa menjadi solusi untuk mengangkat tumor lokal jika masih terbatas pada satu area paru,” jelasnya.
BACA JUGA:Rasa Takut dan Malu Menjadi Penghalang bagi Perempuan untuk Pemeriksaan Kanker Serviks
BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat Dapat Cegah Infeksi Virus HPV dan Kanker Serviks
Kemoterapi menggunakan obat yang diberikan secara intravena untuk membunuh sel kanker dan menghambat pertumbuhannya. Terapi ini sering dilakukan sebelum atau setelah pembedahan.
“Kemoterapi dapat membantu mengecilkan tumor sebelum pembedahan atau mengatasi gejala kanker stadium lanjut. Proses ini biasanya melibatkan siklus infus dengan efek samping yang cukup berat, tergantung pada respons pasien,” kata dr. Dhuny.
Radioterapi, atau terapi radiasi, adalah metode lain yang dapat digunakan untuk mengatasi kanker paru, terutama ketika pembedahan tidak memungkinkan.
“Radioterapi bisa bersifat kuratif jika kondisi pasien mendukung, atau digunakan secara paliatif untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang tidak dalam keadaan baik,” tambahnya.
BACA JUGA:Vaksin HPV untuk Pria Dapat Mengurangi Risiko Kanker Serviks pada Pasangannya
BACA JUGA:BRIN Teliti Obat Antikanker Fluorouracil Dengan Simulasi Multiskala