JAMBIEKSPRES.CO– Kebakaran lahan yang melanda Desa Pematang Buluh, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), menarik perhatian serius Ditreskrimsus Polda Jambi.
Pada Rabu (14/08/2024), tim dari Ditreskrimsus Polda Jambi, yang dipimpin oleh Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, langsung terjun ke lokasi kebakaran untuk melakukan penyelidikan dan pemadaman.
Turut mendampingi dalam peninjauan ini adalah perwakilan dari BPBD Provinsi Jambi, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Manggala Agni, serta Kapolres Tanjabbar.
BACA JUGA:61 Hektar Lahan Terbakar di Tanjabtim, Status Siaga Karhutla Berlanjut hingga 30 September
BACA JUGA:Jambi Jadi Prioritas BNPB, Dimana Operasi Karhutla Aktif Sampai November
Tim gabungan tersebut memastikan bahwa api telah berhasil dipadamkan dan proses pendinginan sedang berlangsung.
Menurut Bambang, kebakaran ini pertama kali terdeteksi pada 12 Agustus 2024 oleh menara pengawas milik PT Wira Karya Sakti (WKS) di area PT Arta Mulia Mandiri (AMM).
Seorang saksi mata melaporkan melihat seorang pria yang mencurigakan di sekitar semak-semak, yang kemudian melarikan diri saat didekati.
“Pada awalnya, sekitar 15 hektar lahan terbakar, namun kebakaran ini dengan cepat meluas hingga mencapai total 50 hektar,” ungkap Bambang, Rabu (14/08/2024).
BACA JUGA:BMKG Prakiraan Mayoritas Kota Besar Alami Hujan, Provinsi Jambi Waspada Karhutla
BACA JUGA:Kakek di Tanjabbar Ditangkap Polisi Karena Diduga Terlibat karhutla
Sebagai bagian dari Satgas Penegakan Hukum Kebakaran Hutan dan Lahan (Gakumdu Karhutla) Provinsi Jambi, Ditreskrimsus Polda Jambi kini tengah mendalami penyebab kebakaran.
Bambang menyatakan bahwa upaya pemadaman sudah berjalan dengan baik, dan saat ini fokusnya adalah pendinginan serta investigasi lebih lanjut.
“Kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengetahui apakah kebakaran ini terjadi akibat kesengajaan atau faktor lain. Yang jelas, api sudah padam dan langkah pendinginan terus dilakukan,” tegas Bambang.
Investigasi awal menunjukkan bahwa titik api berasal dari lahan milik PT Arta Mulia Mandiri (AMM).
BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Posko Karhutla, Kapolda dan Danrem Pantau ke Lapangan
BACA JUGA:Sarolangun Siaga Karhutla, Namun Belum Ada Anggaran Khusus
Secara keseluruhan, lahan yang terbakar mencakup area yang belum digunakan, sebagian besar adalah semak belukar, serta lahan milik perorangan di sekitarnya.
Kapolres Tanjabbar, AKBP Agung Basuki, mengungkapkan bahwa lahan yang terbakar terdiri dari 15 hektar milik PT AMM dan 35 hektar milik perorangan.
Saksi yang berada di lokasi kejadian menyebutkan melihat seseorang berpakaian hitam dan celana pendek di sekitar lokasi kebakaran.
"Saat ini, kami belum bisa memastikan motif di balik kejadian ini. Penyelidikan masih terus berlanjut," kata Agung.
BACA JUGA:BPBD Muaro Jambi Ajukan Bantuan 5 Helikopter Waterbombing untuk Tangani Karhutla
BACA JUGA:Usulkan Hujan Buatan Sasar 3 Daerah Paling Rawan Karhutla
Investigasi terkait kebakaran ini dipastikan akan terus berlanjut untuk menentukan apakah ada unsur pidana di balik peristiwa ini.