JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Operator Education Management Information System (EMIS) dengan tujuan utama meningkatkan kompetensi mereka dalam pengelolaan data Pendidikan Islam.
Kegiatan ini berlangsung di Jakarta, dihadiri oleh lebih dari 600 peserta dari berbagai kalangan operator pendidikan dan agama di seluruh Indonesia.
Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, yang menekankan pentingnya pengelolaan data yang akurat dan terpercaya.
BACA JUGA:Go Internasional, Filiphina Ajak Kemenag Sinergi Pengembangan Madrasah
BACA JUGA:Kemenag-Kemendikbud Jalin Kerja Sama Penguatan Moderasi Beragama di Kampus
Abu Rokhmad menjelaskan bahwa data yang valid sangat penting untuk dasar pengambilan kebijakan dan perumusan program kerja Kementerian Agama.
"Operator EMIS memegang peran strategis dalam memastikan data Pendidikan Islam tersaji dengan baik dan dapat diandalkan. Pengelolaan data yang akurat dan terpercaya akan mendukung kebijakan pendidikan yang lebih tepat sasaran," ujar Abu Rokhmad.
EMIS adalah bagian integral dari Super App “Pusaka” yang dikembangkan oleh Kementerian Agama.
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan informasi menyeluruh tentang data keagamaan dan pendidikan, bantuan, beasiswa, pelatihan, serta layanan pendukung lainnya untuk staf internal Kementerian Agama.
Abu Rokhmad menegaskan bahwa bimbingan teknis ini bukan sekadar formalitas, melainkan merupakan langkah konkret untuk memperkuat kemampuan teknis para operator.
"Kami berharap bimtek ini dimanfaatkan dengan maksimal untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kualitas Pendidikan Islam di Indonesia," tambahnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana, menjelaskan bahwa bimtek akan dilaksanakan secara bertahap dengan fokus pada berbagai aspek teknis sistem EMIS.
"Bimtek ini akan mencakup beberapa sesi, masing-masing difokuskan pada aspek teknis yang berbeda seperti penginputan data, validasi, dan pelaporan.
Selain itu, kami juga akan menyediakan modul-modul pelatihan yang dapat diakses secara mandiri oleh para operator," jelas Rohmat Mulyana.
Rohmat Mulyana menambahkan bahwa Ditjen Pendidikan Islam berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan supervisi guna memastikan kualitas data EMIS tetap terjaga.