Lewat jalur Banyuwangi menuju Bali diyakini lebih memangkas waktu dibandingkan bila perjalanan dimulai dari Bali bagian selatan. Selain itu, destinasi wisata yang ditawarkan di tiga lokasi ini tak kalah menarik dibandingkan dengan Bali bagian selatan.
“Ini konsepnya kawasan Pemuteran, Buleleng, Kawah Ijen, Bromo, Banyuwangi balik ke Pemuteran (Kabupaten Buleleng) dengan paket, yang menarik sekitar 24.000 wisatawan ke Bali bagian utara," ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Paket tur wisata tersebut diproyeksikan dapat menarik lebih banyak kunjungan wisatawan dan mampu terjadi perputaran ekonomi sebesar Rp2 miliar.
Paket tur ini juga diharapkan dapat mendistribusikan secara merata kunjungan wisata yang kini masih terpusat di Bali Selatan, sehingga tidak terjadi kelebihan kunjungan wisata atau over tourism.
Terlebih, pada semester I 2024 kunjungan wisata di Bali baru menembus 2,9 juta dari target 6,4 juta tahun ini, sehingga strategi tur 3B dapat mendongkrak kunjungan wisata.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Bali Gede Suyasa mengungkapkan, penyebaran wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali belum mencapai 10 persen. Bahkan, pada semester I 2024 jumlah kunjungan wisman ke Buleleng baru mencapai 270.000 kunjungan dan 500.000 kunjungan wisnus.
Aksesibilitas yang menyebabkan perjalanan agak panjang, masih menjadi kendala. Pemerintah daerah kini fokus pada perbaikan infrastruktur sehingga pariwisata di Buleleng diharapkan kian bergairah. (ant)