JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Mega Febrianora, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, CRFC, memperingatkan bahwa meskipun perokok terlihat sehat secara fisik, mereka tetap memiliki risiko tinggi terhadap berbagai penyakit serius.
Dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Mega menjelaskan bahwa kondisi fisik yang tampak bugar dari luar tidak selalu mencerminkan kesehatan internal seseorang.
"Penampilan sehat tidak dapat dijadikan alasan untuk terus merokok. Banyak kasus di mana seseorang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit terkait merokok sampai saatnya sudah terlambat," ujar Mega sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
BACA JUGA:Asap Rokok Dapat Menyebabkan Kulit Sensitif pada Anak
BACA JUGA:Kesulitan Berhenti Merokok Dipengaruhi Dari Dalam Diri
Mega menekankan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa merokok bisa aman bagi kesehatan.
Ia menjelaskan bahwa meskipun seseorang merasa sehat, mereka tetap berisiko mengalami gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung.
"Sering kali, perokok menggunakan contoh orang tua atau kakek mereka yang tampak sehat meski merokok sebagai alasan untuk melanjutkan kebiasaan tersebut. Namun, tubuh memiliki kemampuan untuk beradaptasi sehingga gejala penyakit tidak selalu terlihat langsung," tambah Mega.
Mega juga mengingatkan bahwa gejala awal penyakit jantung, seperti mudah lelah saat melakukan aktivitas fisik ringan, sering kali diabaikan sebagai hal yang biasa.
"Gejala ini sering dianggap sebagai bagian dari penuaan atau kondisi fisik yang kurang fit, padahal bisa menjadi indikasi adanya masalah jantung," jelas Mega.
BACA JUGA:Risiko Penggunaan Rokok Elektrik Mirip dengan Rokok Konvensional, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Pemerintah Perlu Tiru Eropa Tangani Kecanduan Rokok
Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa bahkan lansia yang tampaknya sehat dapat mengalami masalah kesehatan serius.
"Lansia yang mampu berjalan jauh tanpa merasa lelah mungkin tetap memiliki risiko kesehatan yang tidak terlihat. Jangan menormalisasi kondisi lemah sebagai bagian dari usia," kata Mega.
Mega mengimbau para remaja dan masyarakat untuk tidak menganggap merokok sebagai kebiasaan yang normal. "Apapun jenisnya, rokok—baik yang konvensional maupun elektrik—tetap berbahaya dan dapat merusak kesehatan. Efek buruk dari merokok mungkin tidak langsung terasa tetapi akan muncul seiring waktu," tegas Mega.
Selain itu, Mega mengingatkan bahwa rokok tidak hanya membahayakan perokok itu sendiri tetapi juga orang-orang di sekitar mereka.
BACA JUGA:Bahaya Asap Rokok 20 Kali Tingkatkan Risiko Kanker Paru
BACA JUGA:Buat Alat Cap Batik Dengan Memanfaatkan Bungkus Rokok
Zat berbahaya dari rokok dapat menempel pada pakaian dan terhirup oleh orang lain, sehingga meningkatkan kesadaran tentang dampak merokok pada lingkungan sekitar adalah hal yang sangat penting. (*)