JAMBIEKSPRES.CO–Batik sebagai warisan budaya yang telah ada sejak lama mengalami perkembangan signifikan dalam dunia fesyen, terutama di kalangan generasi muda, seiring dengan perubahan dunia fesyen yang terus berkembang.
Desainer Maya Ratih mengungkapkan bahwa meskipun batik adalah warisan budaya yang klasik, keberadaannya tetap dihargai, dengan peningkatan pesat dalam kreasi batik kontemporer.
"Kalau batik sih tetap nomor satu ya, menurut saya trennya. Tapi itu berbagai macam kreasi, dan berbagai macam kelas," kata Maya Ratih saat menghadiri pembukaan pameran batik "Kukila Khatulistiwa" di ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Membedakan Proses Pembuatan Batik Tulis dan Cap
BACA JUGA:Tips Perawatan Batik Penting untuk Mempertahankan Keindahan dan Kualitas
Inovasi seperti batik jeans, yang menggabungkan unsur tradisional dengan bahan modern seperti denim dan kulit, menjadikannya lebih menarik bagi generasi muda, khususnya Gen Z.
Tren batik ini menunjukkan keberagaman, mulai dari batik tradisi yang mendalam hingga batik kontemporer yang inovatif. Desain batik terus beradaptasi dan tidak ketinggalan zaman.
Maya menegaskan pentingnya bagi generasi muda untuk melestarikan dan mempopulerkan batik agar warisan budaya ini tetap relevan dan berkembang dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Tampilkan Fashion Show Batik Jambi Upaya Pemkot Jambi Angkat Potensi Dearah
BACA JUGA:Pelatihan Membatik Untuk Menyemai Keterampilan dan Semangat Wirausaha
"Tidak, tidak akan ketinggalan zaman (batik), dan itu akan terus bergulir seiring waktu dari generasi ke generasi, saya percaya. Makanya, kita sebagai generasi muda, generasi penerus, kita harus menyampaikan terus dengan tepat supaya terus bergulir. Seperti itu, jadi tidak mandem," ungkap Maya. (*)