Simbol Keraifan Lokal, Banyak Bangunan Rumah Adat yang Masih Asli

PENGGIAT: Penggiat wisata Desa Wisata Lubok Sukon Putri Aprila Balqis membuka jendela rumah adat Aceh peninggalan Duta Luar Negeri RI masa lampau Tjeā€™Mat Rahmany yang menjadi museum di Desa Wisata Lubok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (14/1--

Mengenal Lebih Dekat Desa Wisata Lubuk Sukon di Aceh

Berjarak 12 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Aceh, terdapat sebuah perkampungan yang tersohor akan budaya dan sejarahnya. Berada di gampong atau desa ini seperti masuk ke lorong waktu Aceh tempo dulu. Desa itu bernama Lubok Sukon.

—-

PULUHAN rumoh Aceh atau rumah adat Aceh berdiri kokoh dan terawat baik di sana. Antarrumah berderet rapi berhadap-hadapan. Tak ada dapur warga bertemu halaman rumah yang lain, atau rumah yang dibangun menyamping. Semua rumah sejajar berdiri di kawasan desa seluas 112 hektare itu.

Desa Wisata Lubuk Sukon ini sangat asri. Kebanyakan rumah warga di sana berdiri tanpa dipagari beton, namun bak thee jadi andalan. Tanaman semak itu menghiasi halaman rumah warga, menyuguhkan suasana sejuk dan nyaman, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Sulit menemukan sampah berserak di jalanan desa ini. Juga tak ada ternak yang berkeliaran di tengah permukiman. Karena semua diatur ada tempat dan lokasi masing-masing. Hal ini dilandasi kesadaran warga akan kebersihan cukup tinggi sejak zaman dulu. Belum lagi, denyut nadi gotong royong juga masih kuat.

BACA JUGA:Fakta-Fakta Terkait Kasus Santri di Aceh yang Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Pesantren

BACA JUGA:Danang Setiawan dan Khana Amalia Rizki Sumbang Dua Medali Perunggu di PON XXI Aceh-Sumut 2024

“Kalau kita lihat tata wilayah desanya sangat indah. Karena itu semua, menariknya, sudah diatur resam-resam (aturan) gampong, yang luar biasa, sejak zaman dulu,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lubok Sukon Fahry Purnama.

Rumoh Aceh ini tak hanya hunian, tetapi simbol kearifan lokal dan warisan leluhur yang mesti dijaga.

Rumoh Aceh sangat mudah dikenali dengan ciri khasnya, yaitu model rumah panggung, memiliki enam tiang setinggi orang dewasa, lantai dan dinding kayu, serta beratap anyaman rumbia.

Kehadiran rumah-rumah Aceh ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Lubok Sukon sehingga pada 2013, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbdudpar) Aceh menetapkan Lubok Sukon sebagai desa wisata pertama di provinsi berjulukan Tanah Rencong itu.

Desa ini menyimpan sejarah dan budaya Aceh yang masih sangat kental. Selain puluhan rumah adat Aceh yang masih asli, begitu juga kehidupan warganya yang kuat merawat tradisi serta semangat gotong royong.

Dengan segala potensi yang ada, sayangnya aktivitas pengembangan wisata di desa ini sempat vakum usai menjadi desa wisata. Lantaran penetapan pada masa itu tidak diikuti dengan pembinaan lanjutan dari pemerintah terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan