JAMBI - Program Kampung Mantap Lingkungan Hidup (KMLH) yang merupakan upaya mewujudkan Sungai Batanghari bersih, makin banyak diminati.
Buktinya, dari tahun 2022 lalu sebanyak 23 Desa yang ada di bantaran sungai Batanghari mengikuti program KMLH. Tahun 2023 ini, peserta KMLH ini lebih banyak diikuti sejumlah 25 desa/kelurahan.
Peserta KMLH yang meningkat ini menandakan masyarakat yang tinggal di bantaran aliran sungai Batanghari mulai sadar untuk menjaga kebersihan sungai.
Saat ini sudah 48 desa/kelurahan yang dibina DLH Provinsi Jambi, dari sekitar 424 desa/kelurahan yang ada di bantaran aliran sungai Batanghari.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Asnelly Ridha Daulay, mengatakan melalui Kampung Mantap Lingkungan Hidup diharapkan bisa membantu dan membersihkan Sungai Batanghari terbebas dari sampah.
Asnelly menilai, antusias masyarakat desa untuk mengikuti lomba KMLH meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, masyarakat juga sudah memiliki kesadaran dalam menjaga masyarakat juga suda.
"Tahun ini peserta Kampung Mantap Lingkungan Hidup diikuti 25 desa, tahun lalu diikuti 22 desa, dan 1 desa percontohan," ujarnya.
Kesadaran masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Batanghari sendiri sudah sangat baik, ditambah dengan adanya Peraturan Desa masing-masing untuk menjaga Sungai.
"Kesadaran masyarakat semakin meningkat, apalagi di setiap desa sudah ada Perdes-nya untuk menjaga kebersihan aliran sungai. Artinya jika bersama-sama Batanghari Bersih akan terwujud," akunya.
Pada bulan Desember 2023 akan dilakukan diumumkan pemenang Lomba Kampung Mantap Lingkungan Hidup 2023, yang akan dilaksanakan di Desa Tanjung Menanti, Kabupaten Bungo.
Adapun program Kampung Mantap Lingkungan Hidup bertujuan untuk menyadarkan masyarakat desa atau kelurahan untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengajarkan masyarakat mengelola sampah melalui bank sampah, serta melakukan penanaman pohon di bantaran sungai untuk mencegah sedimentasi. (aba)