JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kini memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp10,4 triliun.
Anggaran ini direncanakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen serta memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam keterangan pers di Jakarta, Mendikbudristek Anwar Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa tambahan anggaran ini dialokasikan berdasarkan rekomendasi Panja Pembiayaan Pendidikan.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Dorong Pengajar PAUD Bangun Fondasi Kualitas Anak
BACA JUGA:Kemendikbudristek Perkuat Komitmen Melalui Pentas Musik KILA 2024
"Alokasi anggaran tambahan ini difokuskan pada program-program utama Kemendikbudristek, dengan prioritas utama pada peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, termasuk tunjangan dan sertifikasi," ujar Nadiem.
Nadiem juga menekankan pentingnya dua komponen utama dalam tambahan anggaran ini: revitalisasi sarana dan prasarana serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Kedua komponen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas universitas negeri dan mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menjelaskan rincian alokasi anggaran yang baru yaitu Program Sekolah Unggulan sebanyak Rp2 triliun untuk mendukung empat sekolah unggulan.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Perkuat Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Lesson Study Matematika SD
BACA JUGA:Kemendikbud Ajak Generasi Muda Bijak Bermedsos untuk Hapus Kekerasan
Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non-PNS dan Keberlanjutan Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebanyak Rp3,79 triliun, Tunjangan Profesi Dosen (TPD), Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan sarana prasarana PTN sebesar Rp3,36 triliun dan Sarana dan prasarana perguruan tinggi vokasi (PTV) serta teaching factory SMK sebesar Rp1,25 triliun.
Dengan tambahan anggaran ini, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat signifikan serta mendukung kesejahteraan pendidik dengan lebih baik. (*)