JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Psikolog anak dan keluarga, Sani Budiantini Hermawan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa tren busana di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa, sering dipengaruhi oleh viralitas di media sosial dan perilaku imitasi.
Sani menyatakan bahwa banyak anak muda saat ini mengikuti tren yang viral di media sosial dan meniru gaya busana untuk mendapatkan pengakuan sebagai bagian dari tren terbaru.
"Anak muda sering terpengaruh oleh apa yang viral di media sosial dan terlibat dalam perilaku imitasi untuk dianggap modern dan mengikuti tren," kata Sani sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari ANTARA.
BACA JUGA:Kesederhanaan Baju Adat Berbalut Makna Mendalam
BACA JUGA:382 Sumur Minyak Ilegal di Bajubang Ditutup Permanen
Namun, ia menekankan pentingnya mempertimbangkan kesesuaian busana dengan lingkungan sekitar, mengingat beberapa tren, seperti penggunaan lingerie di lingkungan kampus, bisa menimbulkan kontroversi.
"Lingerie biasanya merupakan pakaian malam, dan jika dikenakan di kampus, isu yang muncul bukan hanya mengenai lingerie itu sendiri, tetapi juga mengenai kesopanan dan etika berpakaian, terutama di lingkungan yang mungkin belum memiliki aturan yang jelas," tambahnya.
Sani mendorong agar kampus segera menetapkan aturan dan konsekuensi tegas mengenai busana yang diperbolehkan di lingkungan akademik, untuk mencegah mahasiswa dari pemakaian busana yang mungkin melanggar etika.
Di sisi lain, modernisasi sering kali menjadi alasan bagi mahasiswa untuk mengabaikan etika berpakaian. Mereka lebih fokus pada pengakuan sosial dan keinginan untuk dianggap mengikuti tren terbaru.
BACA JUGA:Sepi Pembeli, Penjual Baju Lebaran Mengeluih
BACA JUGA:WASPADA! Penipuan Belanja Online, Pemuda Ini Beli Baju Rp100 Ribu Dipaksa Bayar Rp15 Juta, Ini Modusnya
Sani menekankan bahwa meskipun tren dan modernitas penting, aturan dan etika berpakaian harus tetap diutamakan untuk menciptakan lingkungan kampus yang kondusif dan penuh hormat.
Belum lama ini, media sosial X sempat ramai dengan topik lingerie setelah seorang perempuan memamerkan outfit lingerienya dan mendorong untuk mengenakannya di kampus, yang memicu kontroversi dan menjadi viral. (*)