JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Indonesia perlu digalakkan kembali, mengingat perannya yang masih belum maksimal dalam mendukung kesehatan siswa.
Minhajul Ngabidin, perwakilan dari PDM 11 Direktorat SMP Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, mengungkapkan bahwa selama ini UKS lebih berfungsi sebagai simbol, tanpa implementasi yang konkret untuk memastikan kesehatan anak-anak di sekolah.
BACA JUGA:Kemendikbud Tekankan Pengutamaan Layanan Pendidikan Berkualitas
BACA JUGA:Langkah Besar untuk Pembangunan Pendidikan di Daerah Terpencil
Dalam sebuah acara daring yang diadakan pada Kamis, Minhajul menekankan pentingnya revitalisasi UKS. Sejak tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berupaya mengaktifkan kembali kegiatan UKS melalui program Gerakan Sehat Sekolah (GSS).
Program ini diyakini dapat menjadi cikal bakal terciptanya sekolah-sekolah yang sehat dengan pendekatan edukatif yang lebih baik.
“UKS perlu bertransformasi dari sekadar simbol menjadi program yang aktif dan terintegrasi dalam proses pendidikan,” ungkap Minhajul.
Ia menambahkan bahwa revitalisasi UKS akan mengedepankan lima pilar kesehatan: gizi, fisik, lingkungan, imunisasi, dan kesehatan jiwa. Dengan demikian, kegiatan UKS diharapkan dapat lebih efektif dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya pola hidup sehat.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Tekankan Pentingnya Pendidikan Seni dan Budaya dalam Penguatan Nilai Pancasila
BACA JUGA:Gubernur Al Haris Serahkan Dumisake Pendidikan di Sungai Penuh
Salah satu tujuan dari program GSS adalah untuk meningkatkan kesehatan fisik dan nonfisik siswa. Minhajul menjelaskan bahwa tanggung jawab dalam menjaga kesehatan tidak hanya berada di pundak pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif sekolah dan masyarakat.
“Kita perlu menerapkan kegiatan dan perilaku positif, seperti pemenuhan gizi yang baik, olahraga teratur, dan imunisasi lengkap,” katanya.
Minhajul juga mengingatkan kepada para guru untuk tidak hanya fokus pada pengajaran materi dan tugas-tugas akademik. Ia mendorong mereka untuk menyisihkan waktu untuk melakukan ice breaking, agar siswa tidak hanya terfokus pada pembelajaran akademis tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi dan beraktivitas fisik.
Hal ini dapat membantu menerapkan Trias UKS—yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah—dengan lebih efektif.
Gerakan Sehat Sekolah diharapkan menjadi kebijakan yang wajib dilaksanakan oleh semua satuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SMK.