JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Jalan khusus Batu Bara masih menjadi satu-satunya solusi truk batu bara di Jambi. Jika tpengusaha tetap bandel melewati jalan umum, maka kekacauan akan terjadi karena hakikatnya, jalan umum adalah untuk kepentingan masyarakat, bukannya tambang.
Hingga sejauh ini, Pemprov mengakui tengah mengebut jalan ini. Meski ada ruas yang terhambat.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, mengungkapkan jalan khusus yang berprogres seperti ruas PT. Intitirta.
Yakni akan melayani rute Sarolangun hingga Tenam (Batanghari) untuk selanjutnya mengoptimalkan jalur sungai.
BACA JUGA:Sopir Truk Batu Bara Kangkangi Larangan Gubernur, Ngotot Tetap Melintas di Jalan Umum
BACA JUGA:Satgas Sebut Angkutan Liar Batu Bara Nekat Melintas Jalur Darat
Meski demikian, Sudirman tak memungkiri ada ruas lainnya yang terkendala. Yakni soal pembebasan lahan yang biayanya cukup tinggi.
Hal itu disampaikan langsung oleh pihak perusahaan yang tengah melakukan pembangunan jalan khusus batubara kepada pihak pemerintah Provinsi Jambi.
“Kemarin PT SAS juga ada melapor terkait biaya ganti ruginya cukup tinggi, terutama di kawasan Kota itu yang jadi kendala,” kata Sudirman.
Sudirman mengatakan, untuk penyelesaian jalan khusus ditargetkan selesai di akhir tahun 2024 ini, adapun prosesnya masih terus dikerjakan.
“Beberapa target di November nanti sudah selesai, dan juga progres dari PT. SAS dan Putra Bulian juga masih terus berjalan,” ujarnya.
Untuk mempercepat pengerjaan, pemerintah Provinsi Jambi siap menerima pengaduan perusahaan terkait pembebasan lahan.
BACA JUGA:Satgas Jambi Tegaskan Larangan Pengangkutan Batu Bara via Jalur Darat
“Saya sudah minta supaya dibuka aksesnya, land running sudah jalan. Nanti kalo beberapa kilo berjalan ada kendala soal pembebasan lahan mereka bisa lapor ke pemda dan kita akan panggil,” ucapnya.