BATANGHARI, JAMBIEKSPRES.CO–Kabupaten Batanghari kini menghadapi masalah serius terkait pertanian, di mana ribuan hektare lahan sawah mengalami gagal panen akibat kekeringan yang disebabkan oleh musim kemarau yang melanda daerah tersebut bulan lalu.
Hingga akhir Agustus, tercatat sebanyak 2.236 hektare lahan sawah yang mengalami dampak kekeringan, dengan klasifikasi yang cukup memprihatinkan.
Dari total tersebut, 998 hektare lahan tergolong dalam kategori kekeringan ringan, 487 hektare dalam kategori sedang, dan 503 hektare dikategorikan sebagai berat.
BACA JUGA:Sumur Resapan Jadi Solusi Jaga Ketersediaan Air Saat Kemarau
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Melanda Warga, Akibat Kemarau Berkepanjangan di Jambi
Selain itu, ada 248 hektare lahan yang sudah mengalami puso, atau gagal panen total.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Batanghari, Roma Uliana, menjelaskan bahwa hampir seluruh kecamatan di Batanghari merasakan dampak dari kekeringan ini.
Namun, tiga kecamatan yang paling parah terkena imbasnya adalah Mersam, Maro Sebo Ulu, dan Tembesi.
"Saat ini ada tiga kecamatan yang mengalami gagal panen, dengan usia tanam sekitar dua bulan. Hal ini tentunya sangat merugikan petani," ungkap Roma.
Kekeringan yang melanda lahan pertanian ini bukan hanya berdampak pada hasil panen, tetapi juga memengaruhi ekonomi para petani.
Banyak petani yang terpaksa menghadapi kerugian finansial yang signifikan akibat gagal panen ini.
BACA JUGA:Kemarau Panjang, SAH Minta Pemerintah Lakukan Hujan Buatan
BACA JUGA:Kemarau Berkelanjutan Jadi Ancaman Bagi Petani di Sarolangun
Untuk mengatasi masalah ini, pihak Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan berupaya untuk memberikan informasi dan bantuan kepada para petani agar mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
Memasuki bulan September, situasi mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan dengan adanya hujan yang mulai turun.
"Kami berharap dengan adanya hujan ini, kondisi lahan sawah yang terdampak dapat pulih kembali. Kami juga berdoa agar tidak ada lagi perluasan area yang mengalami gagal panen," lanjut Roma.