JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Agama berencana melanjutkan program pembangunan infrastruktur madrasah dengan menggunakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tahun 2025.
Anggaran yang disiapkan mencapai Rp848,6 miliar, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di madrasah.
Dalam keterangan yang disampaikan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M Sidik Sisdiyanto, pihaknya kini menunggu daftar penerima manfaat program dari Bappenas dan DJPPR. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu Madrasah melalui SBSN yang berlangsung dari 25 hingga 27 September 2024.
BACA JUGA:Kemenag Gelar Pelatihan Metode Gasing untuk Guru Madrasah
BACA JUGA:12.573 Madrasah Ikut Asesmen Kompetensi Secara Nasional
Sidik Sisdiyanto memberikan apresiasi terhadap kemajuan pembangunan gedung-gedung madrasah yang menerima alokasi SBSN tahun 2024.
Ia menyatakan bahwa progres pembangunan berjalan baik, dengan target realisasi anggaran yang hampir terpenuhi. Ia juga meminta agar semua laporan pembangunan infrastruktur madrasah berbasis SBSN diselesaikan sebelum akhir Oktober 2024.
Dia optimis bahwa anggaran SBSN untuk 2025 akan meningkat, dengan pemerintah menargetkan hingga Rp3 triliun untuk pembangunan infrastruktur madrasah, meskipun masih dalam tahap pendataan.
"Kami sedang berupaya untuk memperbaiki data agar pembangunan sarana dan prasarana dapat berjalan dengan baik," tambahnya.
BACA JUGA:Siswi MAN 1 Kerinci Berhasil Masuk 7 Terbaik Nasional di Kompetisi Sains Madrasah
BACA JUGA:Go Internasional, Filiphina Ajak Kemenag Sinergi Pengembangan Madrasah
Sidik juga mengingatkan pentingnya program quick wins yang akan dilaksanakan Kementerian PUPR dan Bappenas, yang mensyaratkan bahwa madrasah yang akan menerima manfaat SBSN pada tahun 2025 belum pernah mendapatkan alokasi pembangunan gedung SBSN sebelumnya.
Arif Rahman, Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana pada Direktorat KSKK Madrasah, menambahkan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek SBSN triwulan ketiga 2024 dan mempersiapkan program SBSN untuk tahun 2025.
Ia menekankan pentingnya menjaga administrasi dan pelaporan keuangan yang rapi untuk menghindari masalah di kemudian hari.
BACA JUGA:Kemenag Gelar Asesmen Kompetensi Guru Madrasah Secara Digital Serentak