Dari sisi penerimaan bea masuk dan bea keluar, realisasi hingga 31 Agustus 2024 menunjukkan angka yang bervariasi.
Bea masuk tercatat sebesar Rp6,45 miliar, yang mencakup 57,88 persen dari target tahunan Rp11,14 miliar.
Di sisi lain, bea keluar hanya mencapai Rp66,96 miliar, atau 18,16 persen dari target Rp368,79 miliar. Penurunan bea keluar ini dipengaruhi oleh penurunan harga referensi CPO dan produk turunannya, yang berimplikasi langsung pada pendapatan daerah.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sementara itu, penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan tren positif dengan realisasi mencapai Rp621,52 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 8,74 persen dibandingkan tahun lalu.
Pertumbuhan ini menjadi sinyal positif di tengah tantangan yang dihadapi dalam sektor perpajakan.
Secara keseluruhan, meskipun Provinsi Jambi mengalami penurunan dalam beberapa aspek pendapatan, terdapat pula beberapa sektor yang menunjukkan pertumbuhan, seperti PNBP.
BACA JUGA:Realisasi Pendapatan Daerah Jambi Capai Rp 2,42 Triliun
BACA JUGA:Realisasi Pendapatan Provinsi Jambi Anjlok Dibandingkan dengan Tahun Lalu
Hal ini menunjukkan adanya potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Pihak terkait diharapkan untuk terus memantau perkembangan ini dan mengimplementasikan strategi yang efektif agar target pendapatan tahunan dapat tercapai.
Keberhasilan dalam mencapai target ini sangat penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik di Jambi. (*)