JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan, menekankan pentingnya peran Partai Politik (parpol) dalam mengingatkan pendukung mereka untuk tidak menyebarkan hoaks menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Hal ini dianggap krusial untuk menciptakan suasana Pilkada yang bermartabat dan menghindari perpecahan di masyarakat.
Firman mengungkapkan bahwa etika politik harus dijaga oleh para pemimpin partai dan kandidat Pilkada.
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Lebih 2.600 Warga Sungai Penuh Belum Punya e-KTP
BACA JUGA:Peran Sukarelawan Penting untuk Pemenangan Pilkada
“Hoaks bukanlah alat untuk meraih kemenangan. Para pemimpin perlu mengingatkan pendukungnya akan hal ini,” ujarnya.
Dalam pengamatannya, meski partai politik di berbagai negara umumnya tidak mendukung penyebaran informasi palsu, pendukung fanatik sering kali justru memperbesar isu yang tidak benar, yang berujung pada penyebaran hoaks.
Fenomena ini menjadi perhatian, terutama setelah laporan dari Jurnal Kajian Lemhanas RI yang menunjukkan bagaimana media sosial berubah menjadi alat propaganda pada Pemilu 2019.
Firman menyarankan agar parpol berperan aktif dalam edukasi pendukung mereka untuk tidak terjebak dalam hoaks.
“Pilkada bukan sekadar tentang menang. Ini adalah kesempatan untuk pendidikan politik, di mana pemimpin parpol bisa menunjukkan cara berkomunikasi yang baik di era digital,” tambahnya.
BACA JUGA:Perlu Antisipasi Duplikasi Kecurangan pada Pilkada 2024
BACA JUGA:ASN Sungai Penuh Diminta Jaga Netralitas Selama Pilkada
Selain itu, Firman juga menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam menindak tegas penyebar hoaks. Dengan penegakan hukum yang jelas, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam membagikan informasi.
“Sanksi yang tegas dapat menjadi bukti bahwa penyebaran hoaks tidak dibiarkan, sehingga masyarakat lebih cermat dalam memilih informasi yang dibagikan,” pungkasnya. (*)