AMBON, JAMBIEKSPRES.CO-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa distribusi informasi peringatan dini tsunami kepada masyarakat akan dilakukan dalam waktu kurang dari tiga menit setelah gempa pertama terdeteksi.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyampaikan bahwa informasi ini dirancang agar cepat dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia.
Untuk meningkatkan layanan ini, BMKG bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengimplementasikan sistem informasi peringatan dini bencana berbasis televisi digital.
BACA JUGA:Selebrasi Untuk Sukses Bangkit Dari Tsunami 20 Tahun Lalu
BACA JUGA:BRIN Ingatkan Pentingnya Mitigasi Menghadapi Bencana Tsunami
Sebelumnya, distribusi dilakukan melalui pesan singkat (SMS), radio, dan berbagai platform media sosial.
Selain gempa dan tsunami, sistem baru ini juga mampu memberikan informasi tentang bencana lain, termasuk kebakaran hutan, aktivitas vulkanik, dan banjir.
"Informasi ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat melalui berbagai kanal dan tersedia secara real-time," tambah Daryono.
Daryono memastikan bahwa setiap informasi yang disampaikan terkait bencana gempa dan potensi tsunami telah melalui proses verifikasi yang ketat, dilakukan oleh tim ahli BMKG yang siaga 24 jam di pusat monitoring InaTEWS Jakarta.
Sistem peringatan dini ini terintegrasi dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, termasuk Badan Geologi Kementerian ESDM, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) di tingkat pusat dan daerah.
BACA JUGA:Isu Gempa Susulan Magnitudo 5.0 di Bandung Ternyata Hoaks, Ini Klarifikasi BMKG
BACA JUGA:Ini Daftar Tujuh Provinsi di Indone sia Mengalami Kekeringan Ekstrem Versi BMKG
BMKG berharap bahwa dengan adanya peningkatan dalam layanan distribusi informasi peringatan dini yang cepat dan akurat ini, masyarakat akan lebih siap untuk melakukan evakuasi ke tempat aman, sehingga dapat mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa. (*)