MUARABULIAN, JAMBIEKSPRES.CO-Kabupaten Batanghari saat ini tengah menghadapi bencana kebakaran yang signifikan.
Sejak awal tahun hingga September 2024, tercatat sebanyak 60 kasus kebakaran yang menghanguskan ratusan bangunan dan hektar lahan.
Fenomena ini tidak hanya menyebabkan kerugian material yang besar, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Batanghari, M. Jasmin, menjelaskan bahwa jenis kebakaran yang paling mendominasi adalah kebakaran rumah dan lahan.
Menurutnya, arus pendek listrik menjadi penyebab utama kebakaran bangunan.
BACA JUGA:Sudah Masuk Musim Penghujan, BPBD Fokuskan ke Pencegahan Karhutla
BACA JUGA:Hujan Deras Guyur Tanjabtim, Kondisi Api di Lokasi Karhutla Padam
Sementara itu, kebakaran lahan sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor alam, seperti cuaca ekstrem, serta tindakan manusia yang kurang bertanggung jawab, seperti pembakaran lahan untuk pertanian tanpa pengawasan yang memadai.
"Kami terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya ini dan pentingnya pencegahan," ujarnya.
Salah satu warga yang rumahnya ludes terbakar, menyampaikan kesedihannya atas kehilangan yang dialaminya.
"Semua harta benda saya habis dalam sekejap. Saya berharap pemerintah dapat membantu meringankan beban kami," ungkapnya dengan nada penuh harapan.
Menyikapi kejadian ini, pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Berbagai upaya pencegahan telah dilaksanakan, termasuk sosialisasi tentang potensi kebakaran dan cara-cara untuk menghindarinya.
BACA JUGA:Karhutla Meluas di Areal Korporasi, Termasuk Izin PBPH dan Perkebunan Kelapa Sawit
BACA JUGA:Ancaman Karhutla Masih Serius, RLH Minta Sinergi Semua Pihak