JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Harga pangan di Indonesia kembali menunjukkan dinamika yang menarik. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu pagi, 9 Oktober 2024, sejumlah komoditas mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan.
Salah satu sorotan utama adalah penurunan harga cabai rawit merah yang cukup drastis, mencapai 7,10%.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 2,65 persen atau Rp410 menjadi Rp15.080 per kg.
Begitu pun, harga beras medium turun 1,85 persen atau Rp250 menjadi Rp13.300 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis di angka 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.580 per kg.
BACA JUGA:Harga Pangan Naik Turun! Bawang Merah Termahal, Daging Sapi Lebih Murah
BACA JUGA:Harga Cabai Meroket, Warga Keluhkan Tingginya Biaya Hidup
elanjutnya harga komoditas bawang merah turun hingga 6,43 persen atau Rp1.830 menjadi Rp26.640 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,13 persen atau Rp50 menjadi Rp39.640 per kg.
Berikutnya harga komoditas cabai merah keriting naik 6,50 persen atau Rp1.990 menjadi Rp32.610 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 7,10 persen atau Rp3.23" menjadi Rp42.270 per kg.
Berikutnya harga daging sapi murni turun 2,28 persen atau Rp3.070 menjadi Rp131.560 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,12 persen atau Rp40 menjadi Rp34.680 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,28 persen atau Rp80 menjadi Rp28.550 per kg.
Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) juga terpantau naik 1,30 persen atau Rp140 menjadi Rp10.910 per kg; begitu pun gula konsumsi naik di angka 3,52 persen atau Rp630 menjadi Rp18.520 per kg.
Kemudian, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 4,46 persen atau Rp810 menjadi Rp18.980 per kg; begitu pun minyak goreng curah juga naik 1,82 persen atau Rp300 menjadi Rp16.750 per kg.
Berikutnya harga tepung terigu curah turun 2,27 atau Rp230 menjadi Rp9.920 per kg; lalu tepung terigu non curah juga turun tipis 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.960 per kg.
BACA JUGA:Harga Kelapa Meroket, Petani Tanjabtim Untung Besar
BACA JUGA:Kenaikan Harga Pangan, Beras Meningkat dan Cabai Rawit Turun
Kemudian harga jagung di tingkat peternak turun di angkat 5,50 persen atau Rp330 menjadi Rp5.670 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 1,39 persen atau Rp160 menjadi Rp11.650 per kg.
Berikutnya, harga ikan kembung naik hingga 5,31 persen atau Rp1.970 menjadi Rp39.100 per kg; lalu ikan tongkol juga naik hingga di angka 11,11 persen atau Rp3.500 menjadi Rp34.990 per kg; begitu pun ikan bandeng naik hingga 10,21 persen atau Rp3.400 menjadi Rp36.710 kg.
Hal ini memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen yang sebelumnya mengeluhkan harga cabai yang melambung tinggi.
Namun, di sisi lain, harga daging ayam ras dan telur ayam justru mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Kenaikan Harga Rokok Dua Kali Lipat Diperlukan untuk Mengurangi Konsumsi
BACA JUGA:Harga Emas Antam Terkoreksi, Investor Cemas dengan Kenaikan Suku Bunga
Fluktuasi harga pangan ini tentunya berdampak langsung pada kondisi ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Pemerintah perlu terus memantau perkembangan harga pangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. (*)