MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO - Musim hujan yang tiba setiap tahun menjadi momok bagi warga Desa Suka Maju, Kecamatan Geragai.
Pasalnya, desa ini sudah bertahun-tahun langganan banjir akibat luapan sungai yang dangkal dan tersumbat sampah, terutama limbah dari PT. WKS.
Banjir yang biasanya terjadi hingga setinggi beberapa centi meter dapat merendam ratusan rumah dan menyebabkan kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:Kerinci Waspada Bencana, BPBD Peta Titik Rawan Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Hujan Lebat Guyur Banyak Kota Besar, Waspada Banjir dan Petir!
"Kami sudah muak dengan banjir setiap tahun. Rumah kami sering terendam, perabotan rusak, dan hasil pertanian juga ikut hanyut," keluh salah seorang warga Desa Suka Maju.
Kepala Desa Suka Maju, Didik Budi Cahyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk Destana untuk melakukan penanggulangan bencana.
Namun, upaya ini dinilai belum cukup efektif. "Kami berharap ada solusi permanen untuk mengatasi masalah banjir ini," ujarnya.
BACA JUGA:Kolam Retensi Tak Kunjung Dibangun, Warga Sekitar JBC Terus Menderita Akibat Banjir
BACA JUGA:Banjir di Banyak Tempat, Intake Aur Duri Longsor
Menanggapi hal ini, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanjabtim, Helmi Agustinus, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PT. WKS untuk membersihkan aliran sungai.
"Kami akan mengirimkan surat resmi ke PT. WKS agar mereka turut bertanggung jawab dalam mengatasi masalah ini," tegas Helmi.
BACA JUGA:Hujan Deras Melanda Kota Jambi, Banjir Parah dan Kemacetan Menghantui Pengendara
BACA JUGA:Fokus Penangan Banjir, Progres Fisik SDA Capai 40 Persen
Selain membersihkan sungai, BPBD juga akan melakukan berbagai upaya mitigasi lainnya, seperti membangun tanggul penahan banjir dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. (*)