Dokter Ingatkan Pentingnya Pengobatan Artritis Reumatoid hingga Tuntas

Selasa 15 Oct 2024 - 20:04 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dokter spesialis penyakit dalam, RM Suryo Anggoro, mengingatkan bahwa pengobatan artritis reumatoid harus dilakukan secara menyeluruh hingga gejala penyakit menurun dan terkontrol, minimal selama enam bulan berturut-turut.

"Dampak pengobatan tidak bisa langsung dihentikan ketika gejala terkendali. Jika sudah mencapai remisi, pengobatan tetap harus dilanjutkan untuk mencegah kemungkinan kambuh," ujarnya dalam diskusi daring yang disiarkan dari Jakarta.

Artritis reumatoid adalah penyakit yang menyebabkan nyeri dan peradangan sendi akibat proses autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi.

BACA JUGA:Pahami Penyebab dan Metode Pengobatan Wasir yang Efektif

BACA JUGA:AstraZeneca Kembangkan Pengobatan untuk Mendukung Pejuang Kanker Payudara

Nyeri biasanya lebih terasa saat istirahat atau setelah bangun tidur. Seiring waktu, gejala dapat berkembang menjadi pembengkakan pada sendi, dengan kemerahan dan rasa hangat saat disentuh.

"Sifat perkembangan gejala artritis reumatoid umumnya bertahap, bukan mendadak, dan dapat menyerang banyak sendi," jelas Suryo, yang juga berpraktik di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Pengobatan untuk artritis reumatoid bersifat jangka panjang dan melibatkan penggunaan obat penekan sistem imun, yang dikenal sebagai Disease-Modifying Antirheumatic Drugs (DMARDs).

"Penyakit ini merupakan kondisi autoimun di mana sistem imun pasien menganggap sendi sebagai benda asing, menyebabkan reaksi peradangan," kata Suryo.

BACA JUGA:Waspada Cacar Monyek, Ini Gejala Khas dan Cara Pengobatannya

BACA JUGA:Pengobatan Untuk Peradangan Gusi Yang Bisa Dilakukan di Rumah

Durasi pengobatan dapat bervariasi antara individu hingga gejala mencapai remisi. Setelah gejala terkendali, dosis obat dapat dikurangi secara bertahap, tergantung pada kondisi pasien, sampai gejala dinyatakan tidak kambuh.

"Ada pasien yang berhasil menurunkan dosis tanpa kambuh, sementara ada juga yang perlu melanjutkan pengobatan untuk menjaga kondisi tetap stabil," tutupnya. (*)

Kategori :