Dilarang Memegang dan Berenang Bersama Dugong

Selasa 15 Oct 2024 - 20:45 WIB
Editor : Adriansyah

Merawat Ekosistem Dugong di Perairan Alor

Perairan Alor terkenal dengan lokasi untuk berkembang biak Dugong. Juga memberikan berkah bagi warga sekitar yang sebelumnya mengais rezeki dengan mencari ikan, kini bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari usaha mengantar wisatawan menyaksikan mamalia dugong. Dalam sebulan waga bisa mendapat tambahan Rp 2 hingga Rp 3 Juta sebulan.

------------

SUARA gelombang terdengar gemuruh di atas tumpukan pemecah gelombang di Pantai Kabola, Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sinar matahari sudah terasa menyengat meski jarum jam baru menunjukkan pukul 09.30 WITA. Sementara suhu udara di aplikasi telepon genggam telah menunjuk 31 derajat celcius.

Sementara di suatu sudut pantai, beberapa nelayan sedang berbincang-bincang santai di beberapa lopo yang biasa digunakan oleh wisatawan yang berwisata di pantai tersebut.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Berpartisipasi dalam Kegiatan Pantai Cemara di Tanjung Jabung Timur

BACA JUGA:Dari Sunset di Tengah Laut Hingga Jogging Track di Garis Pantai

Lopo merupakan rumah adat di daerah Nusa Tenggara Timur. Rumah ini menjadi salah satu rumah adat suku Abui yang berada di Kabupaten Alor. Rumah lopo juga dianggap sebagai sebagai rumah serbaguna dengan banyak kegunaan.

Tiupan angin laut ditimpa suara gemericik air serta panorama hamparan laut biru yang jernih menjadi pemandangan sehari-hari bagi para nelayan ikan dan rumput laut di Kecamatan Kabola.

"Kami sedang tunggu wisatawan yang akan menyaksikan 'Mawar'," kata Anton (32) nelayan yang kini beralih menjadi pengantar wisatawan untuk menyaksikan dugong.

Mawar bukanlah sebutan untuk bunga mawar, tapi Mawar yang dimaksud adalah seekor mamalia dugong atau duyung, yakni satwa dengan nama latin Dugong Dugon.

Kehadiran Mawar di wilayah pantai tersebut memberikan berkah bagi warga sekitar yang sebelumnya mengais rezeki dengan mencari ikan, kini bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari usaha mengantar wisatawan menyaksikan mamalia dugong itu.

Para nelayan pengantar wisatawan untuk menyaksikan dugong dalam sebulan bisa meraup pendapatan tambahan berkisar Rp2 sampai Rp3 juta. Bahkan, ketika puncak kunjungan wisatawan mereka bisa memperoleh pendapatan hingga Rp4 jutaan.

Namun demikian, uang yang mereka terima dibagi lagi untuk konservasi wilayah sekitar, biaya perawatan kawasan wisata dan ada biaya lainnya.

Kategori :