Pernah Disandera di Irak, Perempuan Pertama di Posisi Ini

Kamis 24 Oct 2024 - 20:33 WIB
Editor : Jurnal

Menanti sepak terjang Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid

Meutya Hafid telah resmi dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kini, gebrakannya ditunggu publik.

 

PELANTIKAN tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Pada pemerintahan baru Presiden Prabowo, nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatika diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.

Meutya, saat diwawancarai usai diumumkan sebagai menteri, menyampaikan bahwa perubahan nomenklatur tersebut untuk menjawab perkembangan teknologi dan zaman yang kini telah berbasis digital.

"Artinya, komunikasi memang ke depan juga tentu berbasis digital dan juga kita tahu tadi kemarin PR kita adalah bagaimana mengamankan data-data kita itu juga terkait dengan digital dan pemerintahan yang efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga menerapkan digital," kata Meutya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).

Meutya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi. Kehadiran Meutya membawa harapan baru dalam menghadapi berbagai tantangan komunikasi dan teknologi di Indonesia.

Sebagai sosok perempuan pertama yang menduduki posisi ini, Meutya dihadapkan pada tugas yang tidak mudah dalam menakhodai transformasi digital di tanah air.

Perjalanan Karier

Meutya Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978 dan dikenal luas sebagai mantan jurnalis televisi yang berpengalaman. Namanya mulai mendapat perhatian publik setelah mengalami penyanderaan di Irak pada 2005 saat meliput konflik perang sebagai jurnalis Metro TV.

Setelah menjalani karier di dunia jurnalistik, Meutya memilih untuk beralih ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar pada 2009. Sejak saat itu, karier politiknya terus berkembang.

Dia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Utara I. Perempuan yang kini menginjak usia 46 tahun itu kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama.

Hal tersebut merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.

Sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memiliki pengalaman luas dalam menangani isu-isu strategis, termasuk bidang pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informasi.

Kategori :