JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen, Imran, menegaskan bahwa pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
Menurutnya, pemuda bukan hanya sebagai generasi penerus bangsa, tetapi juga sebagai penggerak inovasi yang mampu menghadirkan ide-ide segar dalam proses pembelajaran.
“Dengan semangat kreativitas dan keberanian untuk berinovasi, pemuda dapat membantu menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih menarik dan relevan dengan perkembangan zaman,” ungkap Imran saat menyampaikan pidato dalam webinar Sumpah Pemuda bertema “Yang Muda Yang Berkarya” di Jakarta.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Dorong Perguruan Tinggi Perluas Kerja Sama Internasional
BACA JUGA:Kemendikbudristek Jadikan Digitalisasi Solusi Genjot Mutu Kampus
Imran menekankan bahwa bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, sudah seharusnya kita mengingat kembali bahwa pemuda merupakan harapan bangsa dan tulang punggung masa depan Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk menggali potensi dan kontribusi nyata dari generasi muda dalam pembangunan negeri. Ia menambahkan bahwa untuk meraih cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045, negara ini memerlukan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kepemimpinan yang baik, dan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar.
“Pemuda yang aktif dalam berbagai organisasi, komunitas, dan gerakan sosial dapat berkontribusi untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendorong kemajuan bangsa, yang tidak hanya berorientasi pada kepentingan pribadi tetapi juga pada kepentingan masyarakat luas,” kata Imran.
Dalam kesempatan yang sama, Daffa Nugraha, seorang Guru Konten Kreator di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah, menyoroti pentingnya peran pemuda dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di era digital saat ini. Menurut Daffa, langkah terpenting yang harus diambil adalah membekali generasi muda dengan pendidikan yang tidak hanya relevan tetapi juga menarik, sehingga mereka dapat bersaing di dunia yang semakin terhubung oleh teknologi.
“Melalui kolaborasi antara pendidikan dan teknologi, kita dapat membuka pintu kesempatan yang lebih luas bagi para pelajar, memberikan mereka akses untuk belajar dan berkreasi tanpa batas,” kata Daffa, yang juga merupakan guru di SMPN 5 Kudus. Ia menambahkan bahwa pemuda harus didorong untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas belajar, sehingga mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi produsen yang inovatif.
Seiring dengan perkembangan zaman, Daffa menjelaskan bahwa teknologi digital kini menjadi bagian integral dalam dunia pendidikan. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi tidak hanya membantu pengajar dalam menyampaikan materi secara lebih efektif, tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. “Namun, kita juga perlu memahami tantangan yang ada dan bersama-sama mencari solusi agar semua siswa memiliki akses yang setara terhadap teknologi,” jelas Daffa.
Imran dan Daffa sepakat bahwa keberadaan pemuda sebagai agen perubahan sangat diperlukan dalam membentuk masa depan pendidikan di Indonesia. Mereka berharap, dengan dukungan dari berbagai pihak, pemuda dapat terus berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan relevan, sehingga Indonesia dapat mencapai cita-cita untuk menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dan mampu berkontribusi di kancah internasional.
Dengan kolaborasi dan inovasi yang datang dari pemuda, diharapkan pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas dan mampu menjawab tantangan global yang terus berkembang.