Dampak Stunting: Dari Kognisi hingga Kesehatan Metabolik Anak

Selasa 29 Oct 2024 - 20:31 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-dr. Cut Nurul Hafifah, SpA(K), anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, menjelaskan bahwa tidak semua anak dengan postur tubuh pendek menderita stunting, namun semua anak yang mengalami stunting pasti memiliki tinggi badan di bawah standar.

Oleh karena itu, pemantauan tinggi dan berat badan secara rutin oleh tenaga medis sangat penting untuk identifikasi dini.

"Banyak orang tua yang hanya menimbang berat badan saat ke fasilitas kesehatan, padahal pengukuran tinggi badan juga krusial," ungkapnya dalam diskusi daring di Jakarta.

BACA JUGA:Cegah Stunting di Pedesaan, SAH ajak Manfaatkan Pangan Sekitar Lingkungan

BACA JUGA:Gelar Diseminasi, Upaya Terpadu Pemkot Jambi Menuju Zero Stunting

Stunting terjadi pada periode seribu hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun.

Dokter Nurul menekankan pentingnya perhatian pada gizi ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan, termasuk pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat.

Jika stunting tidak segera ditangani, anak berisiko mengalami malnutrisi yang berkelanjutan hingga dewasa, yang akan melahirkan generasi baru dengan risiko serupa.

Selain itu, stunting berdampak pada perkembangan kognitif, di mana anak stunting cenderung memiliki IQ rata-rata sekitar 70, yang membatasi kemampuan pendidikan mereka hingga SMP.

Stunting juga berhubungan dengan gangguan metabolisme, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi di kemudian hari.

Faktor lingkungan, seperti kebersihan, aksesibilitas, dan edukasi tentang nutrisi, ASI, dan MPASI, juga berperan penting dalam pencegahan stunting.

BACA JUGA:Tingkatkan Komitmen Penanganan Stunting

BACA JUGA:Pemkot Jambi Sasar Ibu Rumah Tangga Atasi Stunting

Dokter Nurul mengimbau pemerintah untuk berinvestasi dalam edukasi gizi dan imunisasi yang diperlukan untuk menghindari infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan anak.

Pemantauan berat badan dan tinggi badan yang akurat di posyandu setiap kali kunjungan sangat dianjurkan, terutama untuk anak di bawah dua tahun.

Kategori :