JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan kunjungan ke beberapa lembaga tinggi agama penyelenggara pendidikan untuk menjaring aspirasi.
"Hari ini, kami diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU. Kami mendapatkan berbagai masukan dan pencerahan yang akan kami gunakan untuk pengambilan keputusan kebijakan pendidikan ke depan," ujar Mu'ti di Kantor Pusat PBNU.
Dalam kunjungan pertama tersebut, Mu'ti menekankan bahwa NU merupakan organisasi Islam yang memiliki berbagai layanan pendidikan. Selain ingin melanjutkan kerja sama antara NU dan Kemendikdasmen, kunjungan ini juga bertujuan untuk menyerap aspirasi dari apa yang telah dilakukan NU dalam membangun sistem pendidikan.
"Kami mendapat masukan untuk menerapkan sistem pendidikan berbasis komunitas. PBNU juga menyampaikan aspirasi mengenai manajemen sistem sekolah dan penguatan peran guru," imbuhnya.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyambut baik kunjungan Mendikdasmen dan jajarannya. "Kerja sama antara NU dan Kemendikdasmen sudah menjadi tradisi. Apa yang telah dilakukan NU dalam pembangunan pendidikan ingin kami berikan sebagai pertimbangan dalam penyusunan kebijakan ke depan," ujar Gus Yahya.
Yahya menjelaskan bahwa NU memiliki gerakan kemaslahatan, termasuk pendidikan berbasis komunitas, sebagai salah satu cara untuk memperkuat sekolah dan meningkatkan peran guru.
"Dengan kepemimpinan Menteri Mu'ti, kami di PBNU sangat optimis pendidikan Indonesia ke depan akan lebih baik, dan kami berkomitmen untuk membantu pemerintah mewujudkan pendidikan yang baik serta generasi Indonesia yang berkualitas," imbuhnya.
Dalam kunjungan ke Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Mu'ti menekankan pentingnya peran masyarakat sebagai pemangku kepentingan pendidikan.
"Kami di Kemendikdasmen ingin membangun paradigma bahwa kementerian ini harus menjadi rumah pendidikan, serta memperkuat gotong royong dalam mencerdaskan bangsa," ujarnya di Kantor PGI.
Pendeta Gomar Gultom juga menyoroti pentingnya distribusi guru PPPK agar dapat mengajar di sekolah swasta. Ia mencatat bahwa banyak sekolah swasta Kristen yang tutup akibat kekurangan guru.
"Kami berharap Mendikdasmen memperhatikan persoalan distribusi guru untuk sekolah Kristen, serta memberikan masukan untuk pengadaan guru Kristen dan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah Kristen di kawasan 3T," tambah Gomar.
Menanggapi hal tersebut, Mu'ti menyatakan bahwa pemerintah melalui Kemendikdasmen menganggap sekolah swasta sebagai mitra kerja sama. "Masukan dan aspirasi dari pertemuan dengan PGI ini akan kami tampung dan menjadi pertimbangan dalam pengembangan kerja sama serta pemajuan sekolah Kristen ke depannya," katanya.
Kunjungan hari itu ditutup dengan pertemuan Mendikdasmen dan jajaran dengan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Persis, Jeje Zaenudin, berharap Kemendikdasmen dapat meningkatkan pendidikan moral dan memperkuat karakter bagi peserta didik.
"Kami mengapresiasi kunjungan ini, dan semoga semua aspirasi dan masukan yang kami berikan dapat mencerahkan jajaran Kemendikdasmen untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang baik," tutup Jeje. (*)