Komplikasi jarang yang mungkin timbul setelah vasektomi termasuk infeksi, granuloma sperma (benjolan kecil akibat reaksi tubuh terhadap sperma), atau spermatocele (kista berisi cairan dalam saluran sperma).
Dalam beberapa kasus yang sangat jarang, bisa terjadi rekanalisasi atau terbukanya kembali saluran sperma, meskipun prosedur telah dilakukan dengan baik.
Di sisi lain, kebiri, baik secara bedah maupun kimia, memiliki dampak jangka panjang yang lebih drastis terhadap fungsi seksual dan reproduksi pria, mengingat perubahan hormon yang terjadi.
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanen bagi pria yang ingin mencegah kehamilan tanpa mengganggu fungsi seksual, sedangkan kebiri merupakan tindakan yang lebih radikal untuk menurunkan kemampuan seksual dan reproduksi pria.
"Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada dampaknya terhadap hormon testosteron dan fungsi seksual. Vasektomi tidak mempengaruhi hormon, sedangkan kebiri secara langsung menurunkan kadar testosteron," tutup Wahidin. (*)