KERINCI, JAMBIEKSPRES.Co–Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Danau Kerinci pada Senin (18/11/2024) mengakibatkan banjir besar yang merendam tiga desa sekaligus, yaitu Desa Tanjung Tanah, Desa Simpang Empat, dan Desa Baru.
Banjir yang terjadi dalam waktu singkat tersebut langsung menggenangi ratusan rumah warga, menyebabkan kerugian besar dan mengganggu aktivitas warga setempat.
Ketinggian air yang mencapai satu meter, bahkan lebih, membuat banyak rumah terendam hingga mencapai lutut atau pinggang orang dewasa.
Banjir juga melumpuhkan kegiatan perekonomian setempat, termasuk pasar desa yang terendam dan akses jalan yang terputus.
Pantauan di lokasi menunjukkan, selain rumah-rumah yang terendam, jalan-jalan utama juga dipenuhi air, sehingga aktivitas warga yang biasanya sibuk dengan transaksi jual beli di pasar desa terhenti.
Tidak hanya itu, rumah ibadah di beberapa titik hampir terendam sepenuhnya.
Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman demi menyelamatkan harta benda mereka.
"Hujan baru beberapa jam saja, namun ratusan rumah warga sudah terendam. Ini sangat miris, karena banjir seperti ini selalu datang setiap kali hujan deras turun," ungkap Ridwan, salah satu warga Desa Tanjung Tanah.
Selain itu, Amin, seorang warga lainnya, mengungkapkan rasa trauma yang sering dirasakannya setiap kali hujan deras datang.
"Saya sangat trauma dengan hujan deras. Setiap kali hujan deras, rumah saya pasti terendam. Hal ini sudah menjadi masalah yang harusnya mendapatkan perhatian lebih serius dari pemerintah desa dan pemerintah daerah agar solusi yang tepat bisa segera ditemukan untuk mengatasi banjir ini," ujarnya.
Menurut Ridwan, banjir disebabkan oleh luapan air sungai kecil yang melintasi ketiga desa tersebut.
Walaupun sungai ini sudah dinormalisasi beberapa waktu lalu, Ridwan menilai bahwa normalisasi saja tidak cukup untuk mengatasi banjir yang terjadi.
"Sungai ini sudah dinormalisasi beberapa waktu lalu, namun normalisasi saja bukanlah solusi utama. Kami merasa perlu adanya aliran sungai baru yang bisa membagi air ke dua arah agar luapan air bisa dikendalikan dan banjir bisa diminimalisir," jelasnya.
Tiga desa di Kecamatan Danau Kerinci memang dikenal sebagai wilayah langganan banjir setiap kali musim hujan tiba.
Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk segera mencarikan solusi yang dapat mengurangi dampak banjir yang kerap merugikan warga.