JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN STS Jambi menggelar Yudisium ke-XXVIII Tahun Akademik 2023/2024, Senin (18/11), bertempat di Abadi Suite Hotel Jambi.
Mengangkat tema "Membangun Generasi Unggul Menuju Generasi Emas 2045," fakultas terbesar di UIN STS Jambi ini melepas 651 lulusan.
Dekan FTK UIN STS Jambi, Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd., menyampaikan ucapan selamat kepada mahasiswa yang diyudisium, karena yudisium merupakan tanda kelulusan resmi dalam menyandang gelar Sarjana Pendidikan.
"Kami bangga menyaksikan kalian telah berhasil berjuang hingga sampai ke tahap ini. Semoga menjadi pendidik yang profesional dan berdedikasi tinggi, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," ujar Dekan FTK UIN STS Jambi.
Dirinya juga berharap para lulusan tidak hanya berpuas diri pada tahap ini, tetapi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebanyak 651 lulusan FTK terdiri atas Prodi Tadris Bahasa Inggris 48 orang, Tadris Biologi 61 orang, Tadris Fisika 4 orang, Manajemen Pendidikan Islam 73 orang, Tadris Matematika 47 orang, Pendidikan Agama Islam 176 orang, Pendidikan Bahasa Arab 41 orang dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 174 orang.
"Sebelumnya, saya ingin memperkenalkan diri. Saat ini saya menjabat sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam yang mengurusi Perguruan Tinggi Keislaman se-Indonesia dan ditunjuk oleh menteri sebagai Plt. Rektor UIN STS Jambi," ujar Plt. Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag.
Beliau juga menyampaikan bahwa kehadirannya dalam Yudisium FTK ini merupakan yudisium pertama yang dihadirinya.
"Orang hebat tidak dibentuk melalui kemudahan, tetapi orang hebat adalah mereka yang melewati berbagai kesulitan, namun tidak memilih untuk menyerah dan selalu melakukan yang terbaik karena mereka percaya bahwa esok akan ada keindahan," tegas Prof. Zainul Hamdi.
Laki-laki yang akrab disapa Prof. Inung ini juga memberikan motivasi dan semangat kepada para mahasiswa yang mengikuti yudisium dengan menceritakan perjalanan hidup beberapa tokoh dunia.
"Untuk menjadi orang yang hebat tidak semata-mata melalui selembar ijazah, namun yang paling penting adalah mentalitas," tambahnya. (*)