Waspada! Karang Gigi Bisa Ancam Kesehatan Anda dan Jangan Sepelekan, Ini Bahayanya

Rabu 04 Dec 2024 - 15:15 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dokter Gigi dari Klinik Utama Kedokteran Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Frida Yunisca, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda pembentukan karang gigi yang dapat memengaruhi kesehatan mulut secara keseluruhan.
"Apakah Anda pernah mengalami gigi yang tampak kuning, cokelat, bahkan hitam? Atau mungkin merasa gusi mudah berdarah dan mulut berbau meskipun sudah rutin sikat gigi? Itu bisa jadi indikasi adanya karang gigi," kata Frida dalam diskusi daring yang digelar di Jakarta.
Frida menjelaskan bahwa karang gigi terbentuk akibat penumpukan plak, yaitu lapisan lunak yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

BACA JUGA: Edukasi Murid SD tentang Kesehatan Gigi dan Diet Sehat

BACA JUGA:Implan Gigi Jadi Solusi Efektif untuk Mengatasi Kehilangan Gigi

Plak ini akan mengeras seiring waktu karena pengaruh mineral kalsium dan fosfat, membentuk karang gigi yang lebih sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa.
"Plak yang masih lunak bisa dibersihkan dengan sikat gigi, namun bila sudah mengeras menjadi karang gigi, diperlukan prosedur scaling menggunakan alat khusus," jelasnya.
Terkait dengan jenis karang gigi, Frida menyebutkan bahwa ada dua tipe utama: supragingiva dan subgingiva.

Karang gigi supragingiva terletak di atas garis gusi dan biasanya berwarna putih kekuningan atau cokelat, tergantung tingkat keparahannya.

Sedangkan karang subgingiva terletak di bawah garis gusi dan bisa berwarna cokelat hingga hijau kehitaman.

Jenis yang kedua ini seringkali lebih sulit diatasi karena posisinya yang tersembunyi.
"Karang gigi yang dekat dengan gusi bisa menyebabkan gingivitis, yaitu peradangan pada gusi yang membuat gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi periodontitis, yang merusak jaringan penyangga gigi dan menyebabkan gigi goyang," tambah Frida.

BACA JUGA:FKG UI Lakukan Inovasi Edukasi Kesehatan Gigi Anak Tunarungu

BACA JUGA:Peningkatan Motivasi Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak PAUD
Frida kemudian memberikan beberapa tips pencegahan pembentukan karang gigi.

Ia menyarankan agar masyarakat menyikat gigi secara teratur dua hingga tiga kali sehari, terutama di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.

Menggunakan benang gigi juga penting untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengganti sikat gigi secara berkala setiap dua hingga tiga bulan sekali untuk menjaga kebersihan sikat gigi.

Selain itu, untuk mengurangi risiko pembentukan plak, Frida menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan manis dan berkarbohidrat tinggi.
"Selain itu, jangan lupa untuk memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali," tambahnya.

BACA JUGA:Dosen Poltekkes Kemenkes Jambi Bantu Tingkatkan Kesehatan Gigi Murid SD YKPP Jambi

BACA JUGA:Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Menyikat Gigi Melalui Media Video di SLBN Muaro Jambi

"Jika karang gigi sudah terbentuk, segeralah melakukan scaling. Jangan tunggu sampai kondisinya memburuk, karena karang gigi yang dibiarkan bisa memengaruhi kesehatan gigi dan gusi secara keseluruhan."
Frida menegaskan bahwa tindakan pencegahan dan perawatan yang tepat dapat menghindarkan masyarakat dari masalah gigi dan mulut yang lebih serius. (*)

Kategori :