OYO Travelopedia, Tahun Baru Jadi Momen Puncak

Rabu 18 Dec 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Bakar
Editor : Adriansyah

JAMBIEKSPRES.CO - Perusahaan teknologi perhotelan global OYO telah merilis laporan tren perjalanan tahunan, OYO Travelopedia Indonesia 2024, yang mengungkap pola dan preferensi perjalanan teratas dari wisatawan Indonesia selama setahun terakhir. Laporan ini mengumpulkan informasi, statistik, dan analisis yang diambil dari jutaan pemesanan perjalanan yang dilakukan antara 1 Januari dan 1 Desember 2024. 

Fakta menarik dari OYO Travelopedia Indonesia 2024 meliputi: kota paling banyak dipesan, provinsi paling banyak dipesan, bulan paling banyak dipesan dan hari paling banyak dipesan.

Jakarta menjadi destinasi unggulan pada 2024, sebagai kota paling banyak dipesan di Indonesia. Diikuti oleh Bandung yang terkenal dengan iklimnya yang sejuk dan memiliki berbagai lokasi wisata alam maupun kuliner, Medan sebagai ibu kota Sumatera Utara, Bali yang merupakan destinasi utama bagi turis mancanegara maupun domestik, serta Yogyakarta yang terkenal dengan situs warisan budaya dan tradisi seni yang mendunia.

BACA JUGA:Al-Hidayah Horse Stable, Destinasi Baru Berkuda dan Memanah

BACA JUGA:Kota Jambi Kembangkan Destinasi Kampung Wisata

Untuk hari yang mencatat pemesanan tertinggi  tahun 2024 adalah 1 Januari, Hari Tahun Baru. Tren ini masih sama dengan tren Travelopedia tahun sebelumnya. Beberapa faktor berkontribusi pada lonjakan pemesanan untuk 1 Januari 2024. Periode Tahun Baru menandai puncak musim liburan panjang yang mencakup Natal (25 Desember) dan liburan sekolah. Banyak wisatawan merencanakan perjalanan yang berlangsung antara Natal dan Hari Tahun Baru, dengan 1 Januari sebagai hari terakhir untuk menikmati liburan sebelum kembali ke rutinitas kerja dan sekolah.

Hendro Tan, Country Business Operations Head, menerangkan bahwa informasi ini menggambarkan beragam preferensi perjalanan Indonesia, menyoroti destinasi yang sudah mapan ataupun yang sedang berkembang untuk perjalanan bisnis dan wisata pada 2024. "Ada peningkatan minat terhadap destinasi yang kurang dikenal, mencerminkan perubahan pola perjalanan dan potensi pengembangan infrastruktur pariwisata di daerah tersebut," katanya. (*)

Kategori :