Bioskop Alternatif di Kampus, Wujud Dukungan Dunia Pendidikan untuk Ekonomi Kreatif

Kamis 09 Jan 2025 - 21:49 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

DEPOK, JAMBIEKSPRES.CO-Universitas Indonesia (UI) menegaskan komitmennya untuk mendukung industri ekonomi kreatif, khususnya perfilman Indonesia, dengan memanfaatkan ruang-ruang di kampus untuk menjadi bioskop alternatif.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, dalam acara Vocast Talks x Ruang Sinema yang digelar di Auditorium Vokasi UI, Kampus Depok, Jawa Barat, Rabu.
Padang menjelaskan bahwa kampus sebagai ruang pendidikan bisa menjadi bagian dari ekosistem film Indonesia, tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai tempat berkarya dan mengapresiasi karya-karya anak bangsa.

Dengan adanya bioskop alternatif, mahasiswa dapat lebih mudah memproduksi dan mendistribusikan karya mereka kepada khalayak luas, sekaligus memperkenalkan film lokal ke generasi muda.
“Bioskop alternatif di kampus memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memperkenalkan karya mereka, sekaligus menjalin kolaborasi dengan industri perfilman. Ini tidak hanya menguntungkan dunia pendidikan, tetapi juga memperkuat industri kreatif di Indonesia,” kata Padang.

BACA JUGA:Mahasiswa Vokasi UI Didorong Kembangkan Karya Kreatif di Dunia Perfilman

BACA JUGA:UI Hadirkan Jerome Polin Edukasi Mahasiswa Tentang Konten Kreator
Menurutnya, universitas dan kampus-kampus di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi ruang kreatif yang mendukung pengembangan karya seni, termasuk film.

Dengan fasilitas bioskop alternatif, kampus tidak hanya berperan dalam mencetak generasi muda yang berkompeten di bidangnya, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang lebih besar.

Senada dengan hal itu, Direktur Industri Kreatif Musik, Film, dan Animasi Kementerian Ekonomi Kreatif, Dr. Mohammad Amin, MSn, MA, menjelaskan bahwa bioskop alternatif memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan industri film lokal, mengingat terbatasnya jumlah bioskop di Indonesia yang saat ini hanya mencapai 517 unit.

Jumlah ini dinilai masih jauh dari kebutuhan, mengingat besarnya populasi Indonesia yang lebih dari 280 juta jiwa.

"Bioskop alternatif sangat penting dalam memperluas akses masyarakat ke film-film Indonesia. Selain bioskop besar, kehadiran bioskop kelas menengah dan alternatif di berbagai daerah menjadi kunci untuk menjangkau lebih banyak penonton, terutama film-film lokal," ujar Amin.
Amin menyarankan agar bioskop alternatif tidak hanya beroperasi di kota besar, tetapi juga di ruang-ruang publik lain seperti museum, perpustakaan, hingga kampus.

Dengan konsep ini, diharapkan distribusi film Indonesia dapat semakin meluas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.
Sementara itu, CEO Rangkai.id, Redemptus Rangga Raditya, turut berbagi pengalaman dalam mengembangkan bioskop alternatif.

Ia menjelaskan, Rangkai.id sudah mengumpulkan lebih dari 300 film lokal yang telah didistribusikan ke berbagai platform dan ruang alternatif.
"Kami telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan pop-up cinema di ruang publik. Konsep ini menawarkan lebih dari sekadar tempat menonton film, tetapi juga pengalaman yang inklusif, di mana masyarakat bisa menikmati film lokal dengan cara yang lebih mudah diakses dan lebih berkelanjutan,” kata Rangga.
Konsep bioskop alternatif ini, menurut Rangga, dapat menjangkau lebih banyak orang dengan mengoptimalkan lokasi yang mudah dijangkau masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang berbasis pada keberlanjutan.
Dengan dukungan dari kampus-kampus dan ruang publik, bioskop alternatif diyakini dapat menjadi pendorong utama bagi perkembangan ekonomi kreatif Indonesia, memperkenalkan karya-karya film lokal, serta menciptakan pengalaman menonton yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (*)

Kategori :

Terkini

Kamis 09 Jan 2025 - 22:57 WIB

Cabut Izin Distributor Pupuk

Kamis 09 Jan 2025 - 22:56 WIB

35 PMI Dideportasi Dari Malaysia

Kamis 09 Jan 2025 - 22:37 WIB

Kerinci Buka Asa Ke Semifinal