India Desak Meta Minta Maaf Terkait Komentar Mark Zuckerberg tentang Pemilu

Rabu 15 Jan 2025 - 21:25 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

NEWDELHI, JAMBIEKSPRES.CO- Pemerintah India menuntut permintaan maaf dari Meta, perusahaan induk Facebook, terkait komentar kontroversial CEO-nya, Mark Zuckerberg, mengenai pemilihan umum di India tahun lalu.

India juga mengumumkan rencananya untuk memanggil perwakilan Meta untuk hadir dalam rapat komite parlemen dalam waktu dekat.

"Informasi yang salah di negara demokrasi mana pun dapat merusak citra negara. Oleh karena itu, perusahaan tersebut harus meminta maaf kepada parlemen India dan rakyat India atas kesalahan ini," kata Nishikant Dubey, ketua Komite Parlemen untuk Komunikasi dan Teknologi Informasi, melalui unggahan di platform X.

Pernyataan ini muncul setelah Zuckerberg berbicara dalam podcast bersama Joe Rogan, di mana dia menyebutkan bahwa Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa kalah dalam pemilu tahun lalu karena dampak pandemi COVID-19.

BACA JUGA:Cara Pakai Meta AI yang Baru Rilis di WhatsApp untuk Pengguna Indonesia

BACA JUGA:Gandeng Google dan Meta dalam Perang Melawan Judi Online

"Saya pikir respons terhadap COVID-19 menyebabkan hilangnya kepercayaan pada banyak pemerintahan di seluruh dunia. Misalnya, India, seperti banyak negara lain, mengadakan pemilu dan pada dasarnya semua petahana kalah," ujar Zuckerberg.

Namun, klaim tersebut segera dibantah oleh Menteri Teknologi Informasi India, Ashwini Vaishnaw, pada Senin (13/1). Ia menegaskan bahwa pernyataan Zuckerberg itu tidak sesuai dengan fakta.

"Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, India menyelenggarakan pemilu 2024 dengan lebih dari 640 juta pemilih. Rakyat India tetap menunjukkan kepercayaan mereka pada NDA (Aliansi Demokratik Nasional) yang dipimpin oleh PM Narendra Modi," jelas Vaishnaw.

Pada pemilu tahun lalu, Partai BJP yang dipimpin Modi kehilangan mayoritas suara, namun tetap memimpin pemerintahan dengan dukungan dari sekutu-sekutu kecil dalam koalisi NDA.

India juga memiliki jumlah pengguna media sosial yang sangat besar, dan banyak pengguna yang melaporkan bahwa akun mereka diblokir di platform media sosial.

Pada 2023, pemerintah India melaporkan telah memblokir 36.838 URL media sosial antara Januari 2018 hingga Oktober 2023.

Kontroversi ini menambah ketegangan antara pemerintah India dan platform media sosial besar terkait pengawasan dan regulasi digital di negara dengan populasi terbanyak di dunia ini. (*)

Kategori :

Terkini

Rabu 15 Jan 2025 - 22:23 WIB

KPK Periksa Eks Komisioner KPU

Rabu 15 Jan 2025 - 22:22 WIB

Walikota Ahmadi Zubir Mangkir Lagi

Rabu 15 Jan 2025 - 22:21 WIB

Aku Kuat, Aku Mampu